Page 8 - Transformasi Media Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal di Era Digital
P. 8
bangsa dengan menjaga keberlangsungan nilai luhur di
tengah gempuran homogenisasi global. Kedua, ia
membentuk pribadi peserta didik yang mampu memilah
nilai global secara kritis tanpa kehilangan jati diri. Ketiga,
ia memperkaya praktik pembelajaran dengan
menghadirkan konten yang lebih kontekstual dan dekat
dengan pengalaman sehari-hari siswa. Bahkan, dalam
kerangka pembangunan berkelanjutan, pendidikan
berbasis kearifan lokal selaras dengan tujuan Sustainable
Development Goals (SDGs), khususnya tujuan keempat
tentang pendidikan berkualitas yang inklusif dan
berkeadilan. Smith dan Riley (2020) menegaskan bahwa
pendidikan yang menekankan relevansi budaya bukan
hanya memperkuat identitas nasional, tetapi juga
memberi kontribusi nyata bagi keberagaman budaya
global.
Dengan demikian, mempertahankan nilai-nilai
budaya dalam pendidikan berarti meneguhkan posisi
kearifan lokal sebagai landasan moral dan intelektual bagi
generasi muda. Perpaduan antara tradisi dan digitalisasi
bukanlah dua kutub yang berlawanan, melainkan sinergi
yang mampu melahirkan generasi berkarakter, berdaya
saing global, dan tetap membumi. Pendidikan yang
mengintegrasikan kearifan lokal dalam kelas digital pada
akhirnya akan membentuk manusia yang modern tanpa
tercerabut dari akar, serta global tanpa kehilangan
identitas.
1.2. Kearifan Lokal Sebagai Penangkal Krisis
Identitas Generasi Muda
Fenomena globalisasi dan arus digital yang masif
telah mengubah lanskap budaya dan cara generasi muda
membentuk identitasnya. Akses tanpa batas ke konten
global, gaya hidup populer, dan narasi-narasi budaya luar

