Page 23 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 23

Gula sederhana dengan lima atau lebih atom karbon dapat berada dalam bentuk cincin

                  tertutup hemiasetal, sebagai furanosa (cincin berbentuk segilima) atau piranosa (cincin

                  berbentuk  segienam).  Furanosa  dan  piranosa  terdapat  dalam  bentuk  anomer  α  dan

                  anomer  β,  yang  dapat  bertukar  dalam  proses  mutarotasi.  Gula  yang  dapat  dapat

                  mereduksi senyawa oksidator disebut gula pereduksi (Lehninger, 1982).

                  Gugus  aldehid  pada  molekul  glukosa  bereaksi  dengan  gugus  –OH  yang  terikat  pada

                  atom C nomor 5, sehingga terbentuk dua macam hemiasetal siklik yang disebut anomer

                  α dan anomer β. Jika gugus –OH terdapat pada atom C nomor 1 bagian bawah maka

                  disebut sebagai anomer α, sedangkan Jika gugus –OH terdapat pada atom C nomor 1

                  bagian atas maka disebut sebagai anomer β. Seperti pada gambar berikut:















                        Gambar 2.12. Anomer α dan β pada glukosa berdasarkan rumus Haworth

                     Adapun  siklus  pembentukan  glukosa  berdasarkan  struktur  Haworth  dapat  dilihat

                   pada gambar 2.13






















                        Gambar 2.13 Siklus pembentukan glukosa berdasarkan struktur Haworth




                                                          20
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28