Page 19 - Modul Biokimia Andi Tenri Ola Rivai
P. 19
1). Rumus Proyeksi Fischer
Emil Fischer (1852-1919), seorang ahli kimia organik
berkebangsaan Jerman yang memperoleh hadiah nobel untuk ilmu
kimia tahun 1902 atas hasil karyanya tentang kimia ruang
(stereokimia) dan rumus struktur karbohidrat, menggunakan
rumus proyeksi untuk menuliskan struktur karbohidrat (Poedjiadi,
2009).
Seperti senyawa organik lainnya, molekul karbohidrat terbentuk dari rantai atom
karbon dan tiap atom karbon mengikat atom atau gugus tertentu. Dua molekul
mungkin memiliki atom yang sama persis yang disusun dalam urutan yang sama,
namun berbeda pada gugus fungsionalnya. Molekul seperti ini disebut stereoisomer
satu sama lain (Fox, 2003). Jadi jika terdapat 4 atom gugus fungsionil yang berbeda,
yang berikatan tunggal pada atom karbon tertentu dlm suatu molekul organik, atom
itu disebut asimetris atau khiral karena terdapat dua bentuk isomer yang dinamakan
enansiomer yang mempunyai konfigurasi di dalam ruang. Enansiomer bersifat
bayangan cermin yang tidak saling menutupi (tidak identik) terhadap sesame.
Enansiomer juga disebut isomer optik atau streoisomer, bersifat identik dalam reaksi-
reaksi kimianya, tetapi berbeda dalam sifat fisik khas, yakni kemampuan memutar
bidang cahaya terpolarisasi. Gula memiliki banyak stereoisomer karena mengandung
beberapa atom asimetrik
Gambar 2.6 Ilustrasi bayangan cermin
16