Page 166 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 166

banyak partai  politik. Ini  dimungkinkan karena  adanya  kebebasan untuk
              mendirikan partai  politik. Dengan masa  persiapan yang tergolong singkat,
              pelaksanaan pemungutan suara pada Pemilu 1999 ini dapat dikatakan sesuai
              dengan jadwal, 7 Juni 1999.
                  Tidak seperti  yang diprediksi  dan dikhawatirkan oleh banyak pihak,
              ternyata  Pemilu 1999 bisa  terlaksana  dengan damai  tanpa  ada  kekacauan
              yang berarti meski diikuti partai yang jauh lebih banyak, pemilu kali ini juga
              mencatat  masa  kampanye  yang relatif damai  dibandingkan dengan pemilu
              sebelumnya. Berdasarkan laporan Komisi    Pemilihan Umum     (KPU), hanya
              19 orang meninggal    semasa  kampanye, baik karena     kekerasan maupun
              kecelakaan dibanding dengan 327 orang pada pemilu 1997 yang hanya diikuti
              oleh tiga partai. Ini juga menunjukkan rakyat kebanyakan lebih rileks melihat
              perbedaan. Pemilu 1999, dinilai oleh banyak pengamat sebagai Pemilu yang
              paling demokratis   dibandingkan 6 kali    pelaksanaan
                                                                        Bandingkan
              Pemilu sebelumnya.
                                                                        pelaksanaan
                  Berdasarkan keputusan KPU, Panitia       Pemilihan    pemilu pada
              Indonesia  (PPI), pada  1 September 1999, melakukan       masa Orde
              pembagian kursi   hasil  pemilu. Hasil  pembagian kursi   Baru dengan
              itu menunjukan lima  partai  besar menduduki  417 kursi   Pelaksanaan
              di DPR, atau 90,26 % dari 462 kursi yang diperebutkan.    Pemilu 1999,
              PDI-P muncul sebagai pemenang pemilu dengan meraih        menurut kamu
              153 kursi. Golkar memperoleh 120 kursi, PKB 51 Kursi,     pemilu mana
              PPP  48 kursi, dan PAN 34 kursi.                          yang lebih
                                                                        cocok untuk
                                                                        Indonesia.
              e)   Pelaksanaan Referendum Timor-Timur

                  Satu peristiwa  penting yang terjadi  pada  masa  pemerintahan Presiden
              B.J. Habibie  adalah diadakannya   Referendum    bagi  rakyat  Timor-Timur
              untuk menyelesaikan permasalahan Timor-Timur yang merupakan warisan
              dari  pemerintahan sebelumnya. Harus  diakui  bahwa  integrasi  Timor-Timur
              (Tim-Tim) ke   wilayah RI tahun 1975 yang dikukuhkan oleh TAP        MPR
              No.VI/M7PR/1978, atas kemauan sebagian warga Timor-Timur tidak pemah
              mendapat   pengakuan internasional. Meskipun sebenarnya    Indonesia  tidak
              pernah mengklaim    dan berambisi   menguasai  wilayah Tim-Tim. Banyak
              pengorbanan yang telah diberikan bangsa    Indonesia, baik nyawa   maupun
              harta benda, untuk menciptakan perdamaian dan pembangunan di Tim-Tim,
              yang secara  historis  memang sering bergejolak antara  yang pro integrasi
              dengan yang kontra. Subsidi  yang diberikan oleh pemerintah pusat  bahkan
              melebihi dari apa yang diberikan kepada provinsi-provinsi lain untuk mengejar




              158  Kelas XII SMA/MA
   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171