Page 170 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 170

jawaban Presiden Habibie tanggal 15–16 Oktober 1999, dari 12 fraksi yang
              menyampaikan pemandangan umumnya, hanya          empat  fraksi  yang secara
              tegas  menolak, sedangkan enam    fraksi  lainnya  masih belum  menentukan
              putusannya. Kebanyakan fraksi    itu memberikan catatan serta   pertanyaan
              balik atas  pertanggungjawaban Habibie  itu. Pada  umumnya   masalah yang
              dipersoalkan adalah masalah Timor-Timur, pemberantasan KKN, masalah
              ekonomi dan masalah Hak Asasi Manusia.

                  Setelah mendengar jawaban Presiden Habibie atas pemandangan umum
              fraksi-fraksi, MPR dalam sidangnya tanggal 20 Oktober 1999, dini hari akhirnya
              menolak pertanggungjawaban Presiden Habibie melalui proses voting. Tepat
              pukul 00.35 Rabu dini hari, Ketua MPR Amien Rais menutup rapat paripurna
              dengan mengumumkan hasil       rapat  bahwa  pertanggungjawaban Presiden
              Habibie  ditolak pagi  harinya, 20 Oktober 1999, pada  pukul  08.30 di  rumah
              kediamannya. Presiden Habibie    memperlihatkan sikap kenegarawanannya
              dengan menyatakan bahwa      dia  ikhlas  menerima  keputusan MPR yang
              menolak laporan pertanggung jawabannya. Pada kesempatan itu, Habibie juga
              menyatakan mengundurkan diri dari pencalonan presiden periode berikutnya.
                  Pada  20 Oktober 1999, Rapat    Paripurna  ke-13 MPR dengan agenda
              pemilihan presiden dilaksanakan. Beberapa      calon di  antaranya  adalah
              Abdurrahman Wahid, Megawati      Soekarnoputri  dan Yusril  Ihza  Mahendra.
              Calon yang disebut terakhir menyatakan pengunduran dirinya beberapa saat
              menjelang dilaksanakannya    voting pemilihan presiden. Lewat    dukungan
              Poros Tengah (koalisi partai-partai Islam) Abdurrahman Wahid memenangkan
              pemilihan presiden melalui    proses  pemungutan suara. Ia    mengungguli
              Megawati   yang didukung oleh Partai     Demokrasi   Indonesia  Perjuangan
              (PDIP) yang nota bene adalah pemenang pemilu 1999. Peristiwa ini menandai
              berakhirnya  kekuasaan Presiden Habibie  yang hanya   berlangsung  singkat
              kurang lebih 17 bulan.



                        Coba  identiikasi  apa  sumbangan  Pemerintahan  Habibie

                        bagi perkembangan demokrasi di era Reformasi!




              2.  Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid

                  Abdurrahman Wahid yang lebih dikenal      dengan panggilan Gus     Dur
              terpilih menjadi  Presiden Republik Indonesia   keempat   pada  tanggal  20
              Oktober 1999. Terpilihnya   Gus  Dur sebagai  presiden tidak terlepas  dari




              162  Kelas XII SMA/MA
   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175