Page 169 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 169

Pada  masa  Presiden B.J. Habibie   pembangunan kelautan Indonesia
                 mendapat  perhatian yang cukup besar. Pembangunan kelautan merupakan
                 segala sesuatu yang berkaitan dengan pembangunan wilayah perairan Indonesia
                 sebagai wilayah kedaulatan dan yurisdiksi nasional untuk didayagunakan dan
                 dimanfaatkan bagi kesejahteraan dan ketahanan bangsa Indonesia.

                 g)   Reformasi Bidang Hukum
                     Sesuai Tap MPR No. X/MPR/1998 reformasi di bidang hukum diarahkan
                 untuk menanggulangi   krisis  dan melaksanakan agenda  reformasi  di  bidang
                 hukum   yang sekaligus  dimaksudkan untuk menunjang upaya     reformasi  di
                 bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya.
                     Keberhasilan menyelesaikan 68 produk perundang-undangan dalam
                 waktu yang relatif singkat, yaitu hanya dalam waktu 16 bulan. Setiap bulan
                 rata-rata  dapat  dihasilkan sebanyak 4,2 undang-undang yang jauh melebihi
                 angka  produktivitas  legislatif selama  masa  Orde  Baru yang hanya  tercatat
                 sebanyak 4,07 undang-undang per tahun (0,34 per bulan).
                     Untuk meningkatkan kinerja      aparatur penegak hukum, organisasi
                 kepolisian telah dikembangkan keberadaannya        sehingga  terpisah dari
                 organisasi  Tentara  Nasional  Indonesia. Dengan demikian, fungsi  kepolisian
                 negara dapat lebih terkait ke dalam kerangka sistem penegakan hukum.
                     Tekad untuk mengadakan reformasi       menyeluruh dalam     kehidupan
                 nasional, telah berulang kali  ditegaskan oleh B.J. Habibie  bahwa  Undang-
                 Undang Dasar 1945 sebagai   hukum   dasar tertinggi  negara  yang selama  ini
                 seakan-akan disakralkan   haruslah ditelaah kembali  untuk disempurnakan
                 sesuai  dengan kebutuhan zaman. Penyempurnaan Undang-Undang Dasar
                 dipandang penting untuk menjamin agar pemerintahan di     masa-masa  yang
                 akan datang semakin mengembangkan sesuai      dengan semangat   demokrasi
                 dan tuntutan ke  arah perwujudan masyarakat    madani  yang dicita-citakan.
                 Untuk itu pada era pemerintahan B.J. Habibie Ketetapan MPR No. 11/1978
                 mengenai   keharusan dilakukannya    referendum  terlebih dahulu sebelum
                 diberlakukannya amendemen terhadap Undang-Undang Dasar dicabut.
                     Pada tanggal 1 sampai 21 Oktober 1999, diadakan Sidang Umum MPR
                 hasil Pemilu 1999. Tanggal 1 Oktober 1999, 700 anggota DPR/MPR periode
                 1999–2004 dilantik. Lewat mekanisme voting, Amin Rais dari Partai Amanat
                 Nasional  (PAN) terpilih sebagai  Ketua  MPR dan Akbar Tanjung dari  Partai
                 Golkar terpilih sebagai  Ketua  DPR.  Pada  14 Oktober 1999, Presiden B.J.
                 Habibie  menyampaikan pidato pertanggungjawabannya       di  depan Sidang
                 Umum MPR. Dalam pemandangan umum fraksi-fraksi atas pidato pertanggung






                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            161
   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173   174