Page 167 - Kelas_12_SMA_Sejarah_Indonesia_Semester_1_Siswa_2016
P. 167

ketertinggalan. Namun sungguh disesalkan bahwa      segala  upaya  itu tidak
                 pernah mendapat   tanggapan yang positif, baik di  lingkungan internasional
                 maupun di kalangan masyarakat Timor-Timur sendiri.
                     Di  berbagai  forum  internasional  posisi  Indonesia  selalu dipojokkan.
                 Sebanyak 8 Resolusi Majelis Umum PBB dan 7 resolusi Dewan Keamanan
                 PBB telah dikeluarkan. Indonesia harus menghadapi kenyataan bahwa untuk
                 memulihkan citra  Indonesia, tidak memiliki  pilihan lain kecuali  berupaya
                 menyelesaikan masalah Timor-Timur dengan cara-cara     yang dapat  diterima
                 oleh masyarakat   internasional. Dalam   perundingan Tripartit   Indonesia
                 menawarkan gagasan segar, yaitu otonomi      yang luas  bagi  Timor-Timur.
                 Gagasan itu disetujui  oleh Portugal  namun dengan prinsip yang berbeda,
                 yaitu otonomi luas ini sebagai solusi antara (masa transisi antara 5-10 tahun)
                 bukan solusi  akhir seperti  yang ditawarkan Indonesia. Pihak-pihak yang
                 tidak menyetujui integrasi tetap menginginkan dilakukan referendum, untuk
                 memastikan rakyat Timor-Timur memilih otonomi atau kemerdekaan.
                     Bagi  Indonesia  adalah lebih baik menyelesaikan masalah Timor-Timur
                 secara tuntas, karena akan sulit mewujudkan Pemerintahan Otonomi Khusus,
                 sementara konlik terus berlarut-larut dan masing-masing pihak yang bertikai
                 akan menyusun kekuatan untuk memenangkan referendum. Karena itu, melalui
                 kajian yang mendalam dan setelah berkonsultasi dengan Pimpinan DPR dan
                 Fraksi-Fraksi  DPR, pemerintah menawarkan alternatif lain. Jika  mayoritas
                 rakyat Timor-Timur menolak Otonomi Luas dalam sebuah “jajak pendapat”,
                 maka adalah wajar dan bijaksana bahkan demokratis dan konstitusional, jika
                 pemerintah mengusulkan Opsi     kedua  kepada  Sidang Umum    MPR, yaitu
                 mempertimbangkan pemisahan Timor-Timur dari NKRI secara damai, baik-
                 baik dan terhormat.

                     Rakyat  Timor-Timur melakukan jajak pendapat         Apakah kamu
                 pada 30 Agustus 1999 sesuai dengan Persetujuan New       setuju dengan
                 York. Hasil jajak pendapat yang diumumkan PBB pada       kebijakan
                 4 September 1999 adalah 78,5% menolak dan 21,5%          Habibie
                 menerima. Setelah jajak pendapat    ini  telah terjadi   melakukan
                 berbagai bentuk kekerasan, sehingga demi kemanusiaan     Referendum
                 Indonesia  menyetujui  percepatan pengiriman pasukan     untuk Timor-
                 multinasional di Timor–Timur.                            Timur?
                     Sesuai  dengan nilai-nilai  dasar yang terkandung    Diskusikan
                 dalam  Pembukaan UUD       ‘45, bahwa   kemerdekaan      dalam kelompok
                 adalah hak segala   bangsa, maka   Presiden Habibie      kecil di kelas,
                 mengharapkan MPR berkenan membahas        hasil  jajak   lalu tuliskan
                 pendapat tersebut dan menuangkannya dalam ketetapan      alasannya!




                                                                        Sejarah Indonesia
                                                                                            159
   162   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172