Page 100 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 100

BERBAGAI PANDANGAN FUNDAMENTAL MENGENAI ISLAM HINDIA  —  79


               gambar yang telah disesuaikan mengenai penduduk yang bisa dijumpai dari
               Tanjung Harapan hingga Bali: orang-orang Arab, Persia, bahkan orang-orang
               Tionghoa berserban, belum lagi sang “Gubernur” Banten yang didampingi
               oleh “Uskup atau Chief Ceque” yang dikirimkan dari Mekah lewat Jeddah. 3
                    Sampai  di  sana  hanyalah  separuh  dari  pertempuran.  Para  penguasa
               antarpelabuhan-pelabuhan  dagang,  yang  mengendalikan  perdagangan
               rempah-rempah Asia, kerap mendengarkan nasihat para “Uskup” dan mereka
               tidak hendak menyerahkan ruang dalam pasar mereka, meski orang-orang
               “Frank” (Feringgi) yang terakhir, dan agak berbeda, berusaha menyenangkan
               mereka  dengan  menunjukkan  pas  berbahasa  Arab  yang  dicetak  dengan
               sembrono. Para sultan Aceh, yang telah mencoba menggunakan hubungan
               dengan  Utsmani  untuk  melawan  orang-orang  Portugis  di  Malaka,  sangat
               bermusuhan terhadap pendirian lebih banyak lagi tempat-tempat perdagangan
               Eropa, sebagaimana sikap orang-orang Portugis sendiri.
                    Kita  bisa  memercayai  laporan  nakhoda  Inggris  John  Davis  tentang
               Cornelis de Houtman yang kembali ke kawasan ini pada 1599 menumpangi
               salah  satu  dari  lusinan  kapal  yang  meninggalkan  Holland  dan  Zeeland
               pada  masa  ekspedisi  1598–1600  yang  dilakukan  oleh  Jacob  van  Neck.
               Ketidakbijaksanaannya  membuat  dia  terbunuh  di  istana  Ri’ayat  Syah  al-
                                                        4
               Mukammal  dari  Aceh  (berkuasa  1589–1604).   Adik  Cornelis,  Frederick
               (1571–1627),  yang  juga  turut  dalam  pelayaran  itu,  menuturkan  cerita
               dengan  versi  yang  berbeda.  Frederick  menyalahkan  persekongkolan  yang
               direncanakan antara syahbandar dan sultan. Frederick memiliki lebih banyak
               waktu untuk mencari tahu apa yang telah terjadi sembari menjalin sejenis
               hubungan dengan orang-orang Aceh. Karena dipenjara selama hampir dua
               tahun, dia terpaksa mengakrabkan dirinya dengan bahasa Melayu. Belakangan
               keahliannya  itu  dia  gunakan  untuk  menyusun  sebuah  kamus  dasar,  yang
               diterbitkan pada 1603, yang menyertakan kata-kata bahasa Arab dan Turki
               yang berguna untuk berdagang di Samudra Hindia. 5
                    Karyanya bukanlah daftar pertama semacam itu yang terbit dalam bahasa
               Belanda. Dua tahun sebelumnya, laporan resmi ekspedisi telah terbit, dengan
               daftar  kata-kata  Melayu  dan  Jawa  yang  digunakan  di  Kepulauan  Maluku,
               tempat para pedagang itu berhasil bernegosiasi dengan para penguasa Ternate
               dan  menikmati  hubungan  bersahabat  dengan  seorang  makelar  rempah-
               rempah dari Turki di Banda.  Laporan van Neck juga memuat gambar-gambar
                                       6
               istana,  tanaman,  dan  masjid  kawasan  ini  yang  lebih  sederhana  dan  lebih
               realistis  dibandingkan  gambar-gambar  dalam  Prima  pars  Lodewijckszoon.
               Selain  itu,  terdapat  dua  gambaran  singkat  mengenai  praktik  Islam.  Salah
               satunya gambaran iring-iringan ke masjid Kerajaan Ternate untuk Perayaan
               Kurban yang menghiasi sampul buku tersebut (lihat Gambar 5), dan yang
               lain gambaran shalat harian di Banda. Sebagaimana dijelaskan:
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105