Page 27 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 27

6  —   INSPIRASI, INGATAN, REFORMASI


          pasti  punya  alasan  tertentu  bagi  keraguannya.  Meskipun  Undang-undang
          Melaka mendudukkan “hukum Tuhan” sebagai yang lebih tinggi ketimbang
          adat setempat, mereka kerap lebih menyukai yang terakhir. 9
















































              Gambar 2. Syarh Umm al-barahin, manuskrip, sekitar abad kesembilan belas.
                                    (Koleksi penulis.)
              Sulalat al-Salatin tidak banyak bicara tentang kekhasan hukum ataupun
          teks-teks  yang  digunakan  di  kesultanan.  Isinya  hanya  memuat  beberapa
          pertanyaan ke Pasai mengenai keabadian pahala dan hukuman Tuhan serta
          permintaan khusus untuk menjelaskan sebuah naskah yang dibawa ke Malaka
          oleh “Mawlana Abu Bakr”. Pertanyaan tersebut tampaknya terkait dengan
          perdebatan yang sedang terjadi mengenai pandangan mistikus Andalusia Ibn
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32