Page 308 - EBOOK_Sejarah Islam di Nusantara
P. 308

CATATAN  —  287


                20.  P.B.R. Carey, Babad Dipanagara: An Account of the Outbreak of the Java War (1825–1830)
                   (Kuala  Lumpur:  M.B.R.A.S.,  1981),  xxxviii–ix;  ini  kemudian  digantikan  oleh  karya
                   monumentalnya T e Power of Prophecy: Prince Dipanagara and the End of an Old Order in
                   Java, 1785–1855 (Leiden: KITL V, 2008).
                21.  Kecuali disebutkan lain, rujukan pada sejarah personal Diponegoro berasal dari karya
                   Carey,  Power  of  Prophecy  dan  karya  M.C.  Ricklefs,  “Dipanagara’s  Early  Inspirational
                   Experiences”, BKI 130–2/3 (1974): 227–58.
                22.  Carey, Babad, 258, cat. 99, mencatat bahwa pusat-pusat utama ulama pada waktu itu
                   berada di Dongkelan, Kasongan, Papringan, Plasa Kuning, dan Purwarěja. Mengenai Kiai
                   Mojo dan hubungannya dengan Diponegoro, lihat Babad, 262, cat. 110; tempat Carey
                   mencatat bahwa putra Mojo, Kiai Imampura, belajar di Tegalsari.
                23.  Salah satu salinan Tuhfa al-mursala berbahasa Jawa dimiliki oleh bangsawan Yogyakarta
                   dan  sahabat  Diponegoro,  Raden  Ayu  Danureja  (l.  sekitar  1771),  yang  keluarganya
                   menyokong Taftayani di tanah mereka di Melangi sebelum Mei 1805. Sementara itu,
                   seorang penerus di Melangi kemudian hari tampaknya menjadi seorang murid Kiai Mojo.
                   Carey, “Further Note”; dan Power of Prophecy, 90–91.
                24.  Mengenai buku catatan Makassar ke-2, lihat Carey, Babad, xxxi; Power of Prophecy, 113–
                   14, 744–45.
                25.  “Diponegoro”, Manado, 15 Desember 1919, dalam LOr. 8652 K (3).
                26.  J.P. Schoemaker, “De gevangenneming van Kiai Modjo: Schets uit den Javaoorlog”, TNI
                   5–3 (1899): 277–307, pada 281.
                27.  Ricklefs, “Dipanagara’s Early Inspirational Experiences”, 253–54.
                28.  Carey, Babad, xliv; Ricklefs, “Dipanagara’s Early Inspirational Experiences”, 241–45.
                29.  Carey, Babad, xvlvii.
                30.  Cornelis Fasseur, T e Politics of Colonial Exploitation: Java, the Dutch, and the Cultivation
                   System, R.E. Elson dan Ary Kraal, terj. (Ithaca: Southeast Asia Program, Cornell University,
                   1992).
                31.  J.L.V. “Bijdrage”, 11 (lihat Bab 2, cat. 7); S.E. Harthoorn, “De zending op Java en meer
                   bepaald die van Malang”, MNZG 4 (1860): 103–36, 212–52, pada 237.
                32.  Fokkens, “Vrije Desa’s”, 499–500; Snouck Hurgronje, “Brieven”, 178 (lihat Bab 2, cat.
                   30).
                33.  Baik al-Saqqaf maupun Salim b. Sumayr dilaporkan aktif di Singapura setelah kedatangan
                   Raf  es. Al-Saqqaf wafat di Gresik sekitar 1875, dan Bin Sumayr wafat di Batavia pada
                   1853. C.B. Buckley, An Anecdotal History of Old Times in Singapore 2 vol. (Singapore: Fraser
                   and Neave, 1902), II, 564–65; Van den Berg, “Mohammedaansche godsdienstonderwijs”,
                   519, 526–27 (lihat Bab 2, cat. 30); Snouck Hurgronje, “Brieven”, 182.
                34.  Mengenai  ‘Abd  al-Ghani  dan  hubungannya  dengan  Junayd  Batavia,  lihat  Snouck
                   Hurgronje, Mekka, 262–63 (lihat Bab 2, cat. 25); dan LOr. 7931, 425.
                35.  Bibliograf  Heer memuat sekitar tiga lusin judul mulai yurisprudensi dasar hingga karya-
                   karya biograf  wali dan Suf sme secara umum. Nicholas Heer, A Concise Handlist of Jawi
                   Authors and their Works (Seattle: t.p., 2007).
                36.  LOr. 7931, 140 dst.
                37.  LOr. 7931, 229, 799.
                38.  LOr. 7572; Sugahara Yumi, “Kitab Jawa: Islamic Textbooks Written in Javanese (Pegon)”,
                   dalam Kawashima Midori, Arai Kazuhiro, Yamamoto Hiroyuki, ed., Proceedings of the
                   Symposium on Bangsa and Umma (Tokyo: Sophia University, 2007), 113–31, 40–48.
                39.  Martin  van  Bruinessen,  “Saleh  Darat”,  dalam  Dictionnaire  biographique  des  savants  et
                   grandes f gures du monde musulman périphérique, du XIXe siècle à nos jours, (Paris: CNRS-
                   EHESS, 1998) Fasc. no 2., 25–26.
                40.  Lindenborn, “Langgars en Pesantrèns”, 121, 123. Selain Saf na dan Sittin, Kartawidjaja
                   menyebutkan Sullam al-tawf q karya ‘Abdallah b. al-Husayn b. Tahir (w. 1855). Bdk. Van
                   den Berg, “Mohammedaansche godsdienstonderwijs”, 519, 527.
   303   304   305   306   307   308   309   310   311   312   313