Page 25 - EBOOK_Renasans Jogja
P. 25
kultur Indonesia, atau yang berkaitan kawasan/negara lain yang masih satu 25
Li Yi, President of China Federation of dengan ketertarikan dan pemahaman benua, atau apalagi bila dibandingkan
Literary and Art Circles tampak sedang personal masing-masing seniman. dengan seniman dari lain benua.
menyimak karya perupa Yogyakarta, Januri,
di pembukaan BIAB (Beijing International Dari sinilah maka muncul karya-
Art Biennale) 2017.
karya para seniman yang secara visual Mulai Bentar, Borobudur, hingga
Suasana pameran BIAB 2017. Tampak memberikan tafsir atau pembacaan Panda
patung Johan Abe Tobing di latar depan atas tema “Silk Road” dengan berbagai Dari pembacaan sebagai kurator pada
dan lukisan-lukisan Ugy Sugiarto dan Joni
Ramlan di latar belakang. variasi tafsirannya. Maka, tidaklah Special Exhibition of Indonesia ini,
Sumber: dokumentasi penulis
berlebihan bila kemudian tema khusus saya mendapati beragamnya tafsir
untuk Special Exhibition of Indonesia visual dan konten dari karya para
adalah “Crossing Currents” atau “Arus- seniman Indonesia ketika disodori
arus Persimpangan”. tema “Silk Road”. Ada seniman yang
kembali merunuti rute “Silk Road”
Tafsir, atau pembacaan visual atas yang telah terjadi berabad-abad lalu
Saya kira, hampir sebagian besar karya
tema “Silk Road” ini, saya kira, bisa itu, dengan tafsir yang disesuaikan
seniman Indonesia yang dihadirkan
beragam, dan keberagaman tersebut dengan menampilkan figur candi
dalam BIAB di Paviliun Indonesia
justru akan memberikan pengayaan Bentar. Dalam sejarah, candi Bentar
adalah karya yang mencoba melakukan
atas tema tersebut. “Silk Road” dibuat pertama kali pada jaman
pembacaan ulang (re-reading) atas
dalam konteks pemahaman seniman kerajaan Majapahit (1293-1500
tema “Silk Road” yang kemudian
Indonesia yang sejarah kebudayaannya Masehi). Pada perkembangannya,
dikontekstualisasikan kembali (re-
berbeda, tentu akan memiliki titik candi ini disebut sebagai “candi
contextualization) ke dalam persoalan
diferensiasi dengan pemahaman terbelah”, dan banyak diposisikan
yang berkaitan dengan kondisi dan
seniman dari China sendiri, atau dari sebagai semacam pintu gerbang utama
Edisi 4/2017 | matajendela