Page 129 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 129
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
Menurut Dobermann dan Fairhurst (2000) menyatakan bahwa jarak tanam yang lebar
cenderung tumbuh lebih baik karena memiliki kesempatan yang lebih besar dalam
mendapatkan cahaya dan unsur hara yang cukup dibandingkan jarak tanam sempit.
Jumlah gabah hampa tertinggi diperoleh pada ukuran jarak tanam 25x12,5x50 dan
berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Hasil analisis korelasi Misran (2014)
diperoleh adanya korelasi negatif antara jumlah bibit dengan persentase gabah hampa dengan
nilai r -0,954. Artinya, makin banyak jumlah bibit yang ditanam maka secara nyata akan
menyebabkan persentase gabah hampa meningkat. Tingginya jumlah gabah hampa
disebabkan oleh terjadinya persaingan sesama tanaman padi (kompetisi inter spesies) dalam
mendapatkan air, unsur hara, CO2, O2, cahaya dan ruang untuk tumbuh (Gani A, 2003).
Tabel 2. Pengaruh ukuran jarak tanam terhadap komponen hasil tanaman padi sistem hazton
varietas Inpari 22
Ukuran Jarak Tanam
Komponen hasil
25x25x50 cm 25x12,5x50 cm 20x20x40 cm
Panjang malai (cm) 22,96 a 21,12 b 21,56 ab
b
a
a
Jumlah gabah bernas per malai (biji) 70,84 45,77 62,81
b
b
Jumlah gabah hampa per malai (biji) 26,62 42,95 30,41
a
a
a
Jumlah gabah total per malai (biji) 97,63 88,88 93,22
a
b
Bobot 1.000 biji (gram) 30,44 31,22 31,39
a
ab
a
Produktivitas (ton/ha) 6,47 6,67 6,88
a
a
Ket : Angka-angka yang diikuti huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan hasil yang
tidak berbeda nyata berdasarkan DMRT pada α = 5%
Ukuran jarak tanam 20x20x40 cm memberikan pengaruh nyata terhadap peubah bobot
1000 butir dan tidak berbeda nyata dengan jarak tanam 25x12,5x50 cm namun berbeda nyata
dengan jarak tanam 25x25x50 cm. Produktivitas padi menunjukkan hasil tertinggi pada
perlakuan 20x20x40 cm dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan jarak tanam lainnya. Tidak
adanya perbedaan yang nyata antara perlakuan jarak tanam disebabkan oleh penerapan sistem
jajar legowo yang menyediakan ruang kosong (terbuka) untuk mempermudah pengaturan air
yang lebih efisien. Menurut Balitbangtan (2013) bahwa selain mempermudah pengaturan air,
ruang terbuka yang lebih besar sistem jajar legowo diantara dua kelompok barisan tanaman
juga berfungsi untuk memperbanyak cahaya yang masuk kesetiap rumpun tanaman padi.
Sistem tanam jajar legowo juga mampu mempermudah pengendalian gulma dan penggunaan
pupuk lebih berdaya guna, sehingga tanaman mendapatkan asupan unsur hara sesuai
kebutuhan tanaman (Zaini, et al., 2004).
5. Kesimpulan dan Saran
Ukuran jarak tanam 25x25x50 cm menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap peubah
jumlah anakan produktif, panjang malai dan jumlah gabah bernas tetapi tidak berbeda nyata
dengan jarak tanam 20x20x40 cm. Perlakuan jarak tanam 20x20x40 cm menunjukkan
produktivitas paling tinggi yaitu 6,88 ton/ha tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan jarak
tanam lainnya. Penerapan teknologi bubidaya hazton dengan ukuran jarak tanam 20x20x40
cm memiliki pengaruh nyata terhadap peningkatan produksi padi. Adapun saran pada
penelitian ini adalah dosis pemupukan sebaiknya ditambah 10-15 % dari dosis rekomendasi
dan menambahkan biopestisida karena tanaman yang rimbun.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 118