Page 133 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 133
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
ditanam apabila telah disimpan selama 2-4 bulan sejak panen dan tunasnya sudah sampai ke
ujung umbi.
Penanaman dan Pemupukan
Penanaman dilakukan pada akhir musim hujan. Dengan alat penugal, lubang tanam
dibuat sedalam rata-rata setinggi umbi. Cara penanamannya, yaitu: kulit pembalut umbi
dikupas terlebih dahulu dan dipisahkan siung-siungnya. Sebagai catatan, untuk umbi bawang
merah yang telah disimpan lebih dari 40 hari, pada saat penanaman tidak perlu dilakukan
pemotongan ujung umbi. Hal ini disebabkan umbi tersebut sudah cukup masa dorman, tingkat
pertumbuhan cukup baik dan tingkat kematian umbi juga rendah. Sedangkan untuk umbi yang
disimpan kurang dari 40 hari, perlu dilakukan pemotongan ujung umbi untuk mempercepat
keluarnya tunas dengan memotong ujung bibit hingga 1/3 bagian.Pupuk dasar yang digunakan
adalah pupuk organik yang sudah matang seperti pupuk kandang ayam.
Penyiraman dan Pengendalian Gulma
Walaupun tidak memerlukan banyak hujan, tetapi tanaman bawang merah
memerlukan air yang cukup selama pertumbuhannya melalui penyiraman. Pertanaman di
lahan bekas sawah dalam keadaan terik di musim kemarau memerlukan penyiraman yang
cukup, biasanya 1 kali dalam sehari pada pagi atau sore hari, sejak tanam sampai menjelang
panen. Penyiraman yang dilakukan pada musim hujan umumnya ditujukan untuk membilas
daun tanaman, yaitu untuk menurunkan percikan tanah yang menempel pada daun bawang
merah. Penyiraman dapat menggunakan gembor atau sprinkler, atau dengan cara
menggenangi air di sekitar bedengan yang disebut sistem leb.
Pengendalian organisme Pengganggu Tanaman (OPT)
Hama yang biasa menyerang tanaman bawang merah adalah ulat tanah, ulat daun, ulat
grayak, kutu daun, dan nematoda akar. Pengendalian hama dilakukan dengan cara sanitasi dan
pembuangan gulma, pengumpulan dan memusnahkan larva, pengolahan lahan untuk
membongkar persembunyian ulat, penggunaan insektisida, serta rotasi tanaman.
Panen
Panen bawang merah dilakukan bila umbi sudah cukup umur sekitar 60 - 70 HST.
Tanaman bawang merah mulai dipanen setelah terlihat tanda-tanda 60% leher batang lunak,
tanaman rebah, dan daun mulai menguning. Caranya dengan mencabut seluruh tanaman
dengan hati-hati supaya tidak ada umbi yang tertinggal atau lecet. Pemanenan sebaiknya
dilaksanakan pada keadaan tanah kering dan cuaca yang cerah untuk mencegah serangan
penyakit busuk umbi di gudang penyimpanan.
Jenis Varietas yang Digunakan
Varietas yang berkembang.Terdapat sekitar 25 varietas unggul bawang merah yang
telah dilepas oleh Menteri Pertanian, dan yang berasal di Jawa Timur yaitu Super Philip,
Bauji, Batu Ijo, Manjung, Biru Lancor, dan Rubaru. Karakter masing-masing varietas unggul
serta keragaan umbi bawang merah yang dilepas oleh Menteri Pertanian melalui usulan BPTP
Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten serta uraian berikut :
1. Super Philip: asal introduksi Philipina, sesuai untuk MK di dataran rendah-dataran tinggi,
bentuk umbi bulat , warna umbi ungu kemerahan, produktivitas, 20-25 t/ha.
2. Varietas Sembrani: merupakan varietas yang tahan terhadap hujan dan mampu beradaptasi
dilahan gambut. Varietas tersebut telah di uji coba dan dibudidayakan oleh masyarakat
Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) dilahan gambut pada periode iklim ekstrim
2
basah dalam luasan areal 2000 m . Varietas unggul bawang merah yang memiliki adaptasi
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 122