Page 131 - EBOOK_Persiapan Generasi Muda Pertanian Pedesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia
P. 131
SEMINAR NASIONAL 2017
Malang 10 April 2017
PENGARUH BEBERAPA VARIETAS DAN PEMUPUKAN TERHADAP HASIL
BAWANG MERAH PADA MUSIM HUJAN 2016
Lilia Fauziah, Ratih Kusumasari, Lina Aisyawati dan Eni Fidyawati
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur
Jl. Raya Karangploso KM.4, Malang
Korespondensi Penulis: Lilia Fauziah, liliafauziah@gmail.com
Abstrak
Tujuan dari peneltian ini adalah untuk mengetahui pengaruh beberapa varietas dan pemupukan
terhadap hasil bawang merah pada musim hujan tahun 2016. Komoditas bawang merah merupakan
salah satu dari tujuh komoditas strategis karena memperngaruhi kehidupan petani, perekonomian
makro dan tingkat inflasi. Bawang merah juga mempunyai resiko tinggi dan kendala dalam budidaya,
seperti serangan organisme penggagu tanaman (OPT) yang dapat menggagalkan panen. Produktivitas
tanaman yang rendah serta serangan OPT semakin meningkat pada pertanaman di luar musim atau
waktu off season (Baswarsiati, 2016). Percobaan dilakukan pada bulan september – november 2016,
di desa kebun percobaan (KP) karangploso, BPTP Jawa Timur. Percobaan dilakukan di dalam polybag
dengan perlakukan adalah dengan membandingkan 5 varietas bawang merah yaitu bima, mentes, super
philip, sembrani dan keramat, serta membandingkan pemupukan berdasarkan 100% dosis
rekomendasi, 75% dosis rekomendasi dan 125% dosis rekomendasi. Rancangan penelitian adalah
rancangan acak kelompok dengan 2 faktor yaitu varietas dan rekomendasi pemupukan, serta diulang
sebanyak 3 kali. Hasil pengkajian pada fase vegetatif didapatkan bahwa tinggi tanaman 15 HST, 30
HST dan panen berbeda nyata pada varietas. Jumlah daun pada 15 HST dan 30 HST adalah berbeda
nyata pada varietas dan rekomendasi pupuk, sedangkan jumlah daun pada saat panen yang berbeda
nyata adalah varietas. Pada hasil produksi didapatkan nilai berbeda nyata ditunjukkan pada perlakuan
varietas secara berturut turut sembrani, super philip, keramat, mentes dan bima.
Kata kunci : bawang merah,varietas,rekomendasi pemupukan, musim hujan 2016
1. Pendahuluan
Komoditas bawang merah merupakan salah satu dari tujuh komoditas strategis karena
mempengaruhi kehidupan petani, perekonomian makro dan tingkat inflasi. Bawang merah
juga mempunyai resiko tinggi dan kendala dalam budidaya, seperti serangan organisme
penggagu tanaman (OPT) yang dapat menggagalkan panen. Produktivitas tanaman yang
rendah serta serangan OPT semakin meningkat pada pertanaman di luar musim atau waktu off
season (Baswarsiati, 2016).
Bawang merah termasuk tanaman berumur pendek, tumbuh di dataran rendah sampai
tinggi dengan ketinggian optimum 0-450 m dpl. Tanaman bawang merah sangat rentan
terhadap rendaman akibat air yang berlebih pada musim hujan, karena itulah petani menanam
bawang merah hanya pada musim kemarau.Keadaan ini sering menyebabkan kelangkaan
bawang merah pada setiap musim penghujan yang diikuti dengan dengan melonjaknya harga,
bahkan bisa mendorong masuknya bawang merah impor, hal ini tentu sangat merugikan
petani. Sebagai upaya mengatasi kelangkaan bawang merah di musim penghujan, guna
mencegah lonjakan harga dan bahkan impor bawang merah, Balitbangtan telah berhasil
menciptakan varietas unggul bawang merah yang memiliki kemampuan beradaptasi sama
baiknya terhadap rendaman dan kekeringan.
“Penyiapan Generasi Muda Pertanian Perdesaan Menuju Indonesia Sebagai Lumbung Pangan Dunia” 120