Page 16 - EBOOK_Teknik Budidaya Tanaman dan Produksi Ternak
P. 16

1.4.   Varietas unggul ubijalar untuk dataran tinggi Papua:  Papua Salosa, Papua Patipi, dan Sawentar

                  Secara  umum,  masyarakat  di  dataran  tinggi  Papua  masih  menggunakan  varietas  lokal  yang  sudah
                   beradaptasi sejak lama di wilayah ini.
                  Ubijalar untuk konsumsi manusia biasanya memiliki hasil panen tinggi, dengan ukuran umbi besar, tidak
                   berlekuk, tampilan menarik, rasa manis, kadar air rendah, dan kadar pati tinggi – Sebagai contoh Helaleke.
                  Ubijalar untuk pakan babi biasanya memiliki hasil panen tinggi, kadar pati tinggi, rasa tidak enak, tampilan
                   tidak menarik, kadar air tinggi, dan berdaun banyak – Sebagai contoh Musan.
                  Untuk meningkatkan produksi ubijalar di Papua, perlu diperkenalkan varietas-varietas unggul.

               1.4.1.   Mengapa harus menggunakan varietas unggul?

                  Varietas unggul memiliki hasil panen tinggi, rasa enak, tahan terhadap hama penyakit, umur pendek, dan
                   memiliki daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan luas.
                  Varietas unggul dipilih oleh petani di wilayah dimana varietas unggul tersebut telah diuji-cobakan dengan
                   hasil baik.
                  Stek bibit tersedia di institusi yang melepas varietas unggul.
                  Tidak semua kebutuhan petani/konsumen dapat dipenuhi oleh keberadaan varietas lokal.

               1.4.2.   Varietas unggul

                  Tiga varietas unggul telah dilepas dengan daya adaptasi tinggi di dataran tinggi Papua, yaitu:
                   o  Papua Salosa (BB97256-9) – Gambar 1.5.
                   o  Papua Pattipi (BB 97089-12) – Gambar 1.6.
                   o  Sawentar (MSU 99051-1) – Gambar 1.7.
                  Ketiga varietas unggul tersebut memiliki hasil panen lebih tinggi, tekstur umbi lebih bagus, dan rasa lebih
                   enak daripada varietas local di Lembah Baliem, Papua – Hasil serangkaian percobaan Proyek ACIAR periode
                   pertama tahun 2001-6.
                  Sementara itu, melalui serangkaian percobaan Proyek ACIAR periode kedua (2009-14) di Lembah Baliem,
                   Papua dan Pegunungan Arfak, Papua Barat, 20 varietas ubijalar telah diuji-coba, termasuk varietas dengan
                   warna daging umbi oranye dan ungu yang mengandung nutrisi penting pro-vitamin A dan anthosianin secara
                   berturut-turut, dan sejumlah varietas lokal sebagai kontrol.  Salosa, Patipi, dan Sawentar kembali berada
                   diantara varietas terbaik.
                  Tabel 1.1 memperlihatkan 5 varietas terbaik berdasarkan hasil umbi, rasa, tekstur, tampilan, dan tingkat
                   protein sesuai kebutuhan di kedua wilayah:
                  Ungu memiliki kandungan protein paling tinggi diantara semua varietas yang diuji-coba.  Salosa dan Patipi
                   memiliki lapisan kortex umbi paling tebal yang membantu ketahanan terhadap hama penyakit.  Varietas
                   dengan warna daging umbi oranye (BB-00 105-10 dari CIP), meskipun memiliki hasil panen relatip rendah
                   dan berkadar air tinggi, namun layak digunakan karena menjadi sumber pro-vitamin A.  Vitamin A, bersama-
                   sama dengan besi, zinc, dan vitamin B, biasanya rendah di dalam makanan berbasis ubijalar yang rendah
                   protein.
                   Tabel 1.1.  Lima varietas terbaik berdasarkan hasil umbi, rasa, tekstur, tampilan, dan tingkat protein pada
                            percobaan ACIAR di Lembah Baliem, Papua dan Pegunungan Arfak, Papua Barat

                     Lembah Baliem, Papua         Pegunungan Arfak, Papua Barat
                     1.    Pattipi (Balitkabi)     1.   Helaleke
                     2.    Salosa (Balitkabi)      2.   Salosa
                     3.    Sawentar (Balitkabi)    3.   Sawentar
                     4.    Ungu (CIP Unipa)        4.   Worembai (PPUS)
                     5.    Helaleke (Var. lokal Baliem)   5.   Pattipi
                    Keterangan: CIP: International Potato Center; Balitkabi: Balai Penelitian Tanaman Umbi-umbian dan Kacang-kacangan; PPUS: Pusat Penelitian Umbi dan
                    Sago, Universitas Papua.

                  Varietas unggul di atas telah diperbanyak dan tersedia di kebun percobaan BPTP Papua, Wamena.
                  Deskripsi  varietas unggul Papua Salosa, Papua Patipi, dan Sawentar ditampilkan di bawah ini.  Sebagai
                   tambahan  informasi,  beberapa  gambar  varietas  Ungu  (Gambar  1.8),  Helaleke  (Gambar  1.9),  Worembai
                   (Gambar 1.10), dan Oranye (BB-00105-10) (Gambar 1.11) juga dapat dilihat di bawah.


                                                                                                       10
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21