Page 25 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 25
Pendahuluan | 5
petaninya mengakibatkan semakin banyak petani yang tertarik
untuk melakukan pertanian dengan sistem ini. Saat ini, model
pertanian yang dimaksud dinamakan oleh masyarakat petani dengan
nama sistem pertanian organik.
Hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan sistem pertanian
organik masih sangat banyak, mulai dari penyiapan lahan,
penanaman, pemeliharaan sampai pemasaran hasil produksi.
Pertanian organik tidak dapat dilaksanakan di sekitar pertanian
yang masih menggunakan konsep pertanian revolusi hijau sebab
hama penyakit dapat dengan mudah berpindah dan menyerang
pertanian organik. Lahan pertanian yang hendak ditanami, juga tidak
langsung dapat menghasilkan produksi yang baik sebab tanah yang
digunakan masih sangat tinggi mengandung pestisida dan pupuk
buatan dari program revolusi hijau, sehingga diperlukan waktu
untuk menjadi tanah yang cocok untuk pertanian organik. Pada
pemeliharaan pun masih menghadapi masalah karena banyaknya
hama dan tidak tersedianya musuh alami dari hama tersebut.
Terakhir, dari pemasaran. Masyarakat yang tertarik untuk
mengkonsumsi beras organik kebanyakan adalah masyarakat kelas
menengah ke atas yang telah memahami tentang konsumsi makanan
sehat.
Demikian banyak dan kompleksnya permasalahan yang
dihadapi oleh petani dengan program revolusi hijau ditambah lagi
dengan mulai menjamur pertanian dengan sistem organik dengan
banyaknya pengetahuan yang mereka miliki dan mulai diterapkan
dalam pertanian mereka serta mulai memperlihatkan hasil dalam
peningkatan pendapatan petani membuat saya tertarik untuk
meneliti tentang hal tersebut. Mengingat, sistem pertanian organik
ini mulai digalakkan kembali oleh pemerintah, khususnya
pemerintah daerah dan kemungkinan dapat dijadikan contoh untuk
pertanian organik di tempat lain di Indonesia.