Page 80 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 80

60 | Modal Sosial Petani dalam Peratanian


                    Pupuk  kandang  diberikan  setelah  lahan  yang  hendak
             ditanam  telah  dibersihkan,  dibajak  atau  dicangkul  dan  telah
             mengalami pengelolaan tanah. Maksudnya, tanah yang telah dibajak
             atau dicangkul tersebut, biasanya berbentuk bongkahan-bongkahan,
             telah mengalami proses penghancuran menjadi lumpur yang halus.
             Pupuk yang diberikan harus sesuai dengan luas lahan dan kebutuhan
             tanah. Selain kehalusan tanah, hal lain yang yang harus diperhatikan
             adalah  tentang  pengairan  lahan.  Air  yang  ada  di  lahan  sebelum
             tanam  haruslah  cukup.  Hal  ini  akan  membantu  penyerapan  yang
             lebih banyak oleh akar terhadap unsur hara di dalam tanah. Pupuk
             kandang  biasanya  diberikan  15  hari  sebelum  tanam.  Lima  hari
             sebelum  tanam,  lahan  pertanian  yang  telah  diberi  pupuk  kandang
             diratakan  kembali,  diinjak-injak  atau  dibalikan  kembali  tanahnya
             dengan menggunakan garu.
                    Penggaruan  tanah  bertujuan  agar  tanah  menjadi  rata  dan
             rerumputan yang masih tertinggal dapat terbenam ke dalam tanah.
             Setelah itu, lahan dibiarkan kembali digenangi air selama empat hari.
             Selanjutnya,  setelah  empat  hari  tanah  yang  ada  sudah  menjadi
             lumpur dan pupuk kandang yang telah diberikan menyatu sempurna
             dengan tanah. Pada saat ini, penanaman bibit sudah dapat dilakukan.
             Bila dirasa masih ada bongkahan-bongkahan tanah yang halus dan
             belum menjadi lumpur,  maka diusahakan untuk  melakukan proses
             pelumpuran  sekali  lagi  dengan  cara  menginjak-injak  sedemikian
             rupa sehingga menjadi halus.

             b )  P e n a n a m a n   T a n a m a n
                  Penanaman  tanaman  dapat  dilakukan  setelah  lahan  benar-
             benar  matang  dan  sempurna  untuk  ditanami.  Sebelum  ditanam  -
             bersamaan saat pengelolaan tanah -  petani sudah mempersiapkan
             pembenihan.  Pembenihan  merupakan  salah  satu  tahap  dalam
             budidaya  padi,  karena  pada  umumnya  padi  ditanam  dengan
             menggunakan  benih  yang  telah  disemaikan  terlebih  dahulu  di
             tempat  lain.  Pembenihan  ini  dilakukan  untuk  mendapatkan  bibit
             padi  yang  baik  yang  siap  untuk  ditanam.  Usia  benih  yang  akan
             ditanam tergantung dari jenis padi lokal apa yang hendak ditanam.
             Pembenihan  budi  daya  padi  secara  organik  pada  dasarnya  tidak
             berbeda  dengan  pembenihan  pada  budi  daya  padi  biasa.  Hal  ini
             diungkapkan oleh Pak Sagiman:
                           “Pada  dasarnya  pembenihan  yang
                           dilaksanakan  pada  pertanian  organik
                           sama  dengan  pembenihan  padi  yang


                                                  Amiruddin Ketaren|  Bab IV : 57-106
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85