Page 83 - EBOOK_Modal Sosial Petani Dalam Pertanian Berkelanjutan Dalam Mendukung Ketahanan Pangan Daerah
P. 83
Pemanfaatan Modal | 63
cukup sulit sebab tidak ada ukuran
pasti yang dapat digunakan. Petani
hanya mengira-ngira saja. Kalau
dengan traktor tangan, petani dapat
dengan mudah menentukan
kedalaman tanah yang hendak dibajak,
sebab traktor tersebut sudah memiliki
ukuran kedalaman tanah yang hendak
dibajak (Wawancara, 26 Maret 2010)”.
Lahan yang telah siap ditanami adalah lahan yang telah
mengalami pengolahan dengan sempurna dan baik. Dengan
demikian, bibit yang hendak ditanam harus sudah disiapkan. Bibit
yang telah disemai dan yang hendak ditanam memiliki tinggi sekitar
25 Cm dan terdiri atas 5 – 6 helai daun. Umur bibit yang baik setelah
disemaikan antara 20-25 hari. Jarak tanam lahan juga juga
mempengaruhi tinggi-rendahnya produktivitas padi. Penentuan
jarak tanam dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sifat varietas padi dan
kesuburan tanah. Jika varietasnya memiliki sifat merumpun tinggi
maka jarak tanamnya harus lebih lebar dari padi yang memiliki
varietas merumpun rendah. Sementara, bila kesuburan tanah di
sawah tersebut tinggi, jarak tanam harus lebih lebar dibanding tanah
yang kurang subur. Jarak tanam yang paling banyak digunakan
petani adalah 25 Cm x 25 Cm atau 30 Cm x 30 Cm (Andoko, 2005;
24-25).
Petani di desa Bangunjiwo juga sudah mengetahui kedalaman
tanah yang hendak ditanam dengan bibit padi. Kebanyakan petani
menanamkan bibit padi ke lahan pertanian berdasarkan pengalaman
mereka selama bertahun-tahun menjadi petani. Pengalaman
tersebut didapat dari pengetahuan orang tua mereka yang
diturunkan secara terus menerus. Kedalaman penanaman juga
sangat tergantung dengan jenis dan kualitas tanah lahan pertanian.
Di banyak tempat, sering terjadi bibit dibenamkan terlalu dalam,
terlebih pada tanah yang melumpur lunak sempurna. Padahal bibit
yang terlalu dalam dibenamkan akan berakibat pada berkurangnya
jumlah anakan tanaman. Hal ini terjadi karena semakin dalam
pembenamannya maka akan semakin kurang suhu tanahnya
sehingga mata tunas yang ada dibagian bawah bibit tidak akan
memperoleh rangsangan untuk membentuk anakan. Berikut ini
penjelasan yang diberikan oleh Pak Sumadi: