Page 137 - Aplikasi Mikroba Pada Pakan Ternak
P. 137
Warna yang diperoleh beragam tergantung warna awal
bahan pakan yang disilase. Ketentuan warna hasil silase menurut
para ahli berbeda-beda namun secara umum kualitas silase yang
baik ditunjukkan oleh warna silase yang mendekati warna aslinya
(warna sebelum difermentasi). Namun secara alami perlakuan
fermentasi akan selalu menyebabkan terjadinya perubahan secara
fisik seperti perubahan warna.
Perubahan warna dimungkinkan terjadi karena beberapa
hal antara lain: 1) terjadinya proses respirasi dari sel-sel jaringan
substrat dengan memanfaatkan oksigen yang ada dalam silo
(tempat pembuatan silase). Respirasi aerob ini merombak substrat
dengan menghasilkan CO 2, H 2O serta ATP (energi). Energi panas
yang dihasilkan dapat meningkatkan suhu yang menyebabkan
perubahan zat warna dari substrat menjadi lebih gelap, 2)
perubahan warna yang terjadi karena proses glikolisis yaitu
pemecahan molekul gula menjadi senyawa asam piruvat,
selanjutnya terjadi proses dekarboksilasi oksidatif yang
mengubah asam piruvat menjadi asetil Co-A, kemudian masuk
pada siklus krebs dan menghasilkan oksaloasetat dan asam sitrat.
Terakhir terjadi trannspor elektron di membran dalam
mitokondria yang menghasilkan H 2O dan energi. Energi panas
yang dihasilkan menyebabkan terjadinya perubahan zat warna
dari substrat atau 3).
Adanya panas dan oksigen menyebabkan terjadinya
oksidasi β-karoten dari substrat sehingga terjadinya kerusakan
karotenoid yang menyebabkan perubahan warna mengarah ke
warna yang lebih gelap atau 4) terjadinya reaksi Maillard yaitu
reaksi pencoklatan non enzimatis yang terjadi karena adanya
reaksi antara gula pereduksi dengan gugus amin bebas dari asam
amino atau protein substrat. Untuk menguji kualitas warna silase
pakan komplit secara statistic dilakukan penilaian berdasarkan
125 | P a g e