Page 122 - Layla Majnun
P. 122

kepala mereka sendiri. Oleh karena itu mereka berkelana di gurun pasir
            dengan harapan dapat melihat pemandangan itu. Ketika menemukan
            Majnun dengan rombongan hewan buas, mereka kehilangan kata-kata,
            tak tahu harus berkata atau berpikir apa. Dalam banyak kasus, keter-
            kejutan mereka bercampur dengan rasa iba; menyadari bahwa karena
            cintalah eksistensi Majnun bisa menurun, mereka membawakan makan-
            an dan minuman demi membebaskannya dari penderitaannya. Meskipun
            Majnun menerima pemberian mereka, namun ia tak memakannya dan
            justru menyerahkannya kepada teman-teman hewannya. Dan karena
            ia adalah kebaikan, maka mereka juga menjadi baik.
                   Apakah hewan mencontoh tingkah laku manusia? Apakah atribut
            yang biasanya disertakan pada setiap nama hewan buas di bumi ini hanya
            merupakan gema suara manusia sendiri? Renungkanlah hal ini selagi
            kita mengalihkan perhatian ke tempat lain…….
                   Dulu pernah ada seorang raja, sang penguasa Marv, yang memi-
            liki beberapa ekor anjing penjaga. Anjing-anjing itu bukanlah anjing biasa,
            bisa dikatakan bahwa anjing-anjing itu adalah iblis yang terlepas dari ikat-
            annya, benar-benar anjing hound dari neraka.
                   Setiap ekornya memiliki kekuatan bak puma, rahang mereka
            cukup kuat untuk memutuskan leher unta hanya dengan satu kali gigitan
            saja. Tapi untuk apa sang Raja memelihara anjing-anjing buas semacam
            itu?
                   Alasannya sederhana saja. Setiap kali ada seseorang yang tak
            disukai oleh sang Raja atau membuatnya marah entah dengan cara apa,
            maka sang Raja akan melemparkannya ke anjing-anjing tersebut. Anjing-
            anjing itu akan merobek-robek si orang malang itu menjadi beberapa
            bagian kemudian memakan dagingnya.
                   Di antara para anggota kerajaan, ada seorang pria muda yang
            bijaksana serta pandai, ia memiliki keahlian berdiplomasi dan beretiket.
            Tentu saja pria muda ini mengetahui keberadaan hewan sebuas syaitan
            tersebut serta kegunaan mereka di istana itu.
                   Ia beserta teman-temannya juga menyadari bahwa sang Raja
            adalah seorang pria yang temperamental, ia sangat mudah marah.
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127