Page 119 - Layla Majnun
P. 119
apalah artinya semua itu? Bukankah ia tidak memiliki apa-apa? Bukankah
ia bebas melakukan apapun yang ia inginkan?
Bagi orang lain, Majnun kini sedikit lebih buas dari makhluk buas,
ia bagaikan seekor hewan buas yang patut dikasihani karena ia terjebak
dalam isolasi serta keburukannya sendiri. Namun ia tak sendiri, bahkan
orang gila pun memiliki teman. Teman-teman Majnun adalah para hewan;
hewan-hewan liar yang berkeliaran di gurunlah yang menjadi teman-
temannya, dan ia cukup senang dengan kenyataan itu.
Majnun telah memasuki dunia hewan gurun sebagai sosok asing,
namun mereka dapat menerimanya dengan baik karena Majnun datang
secara damai. Ia tidak datang untuk memburu, menjebak, memotong,
atau membunuh mereka. Ia merangkak memasuki gua serta sarang mere-
ka bukan sebagai musuh yang jahat tapi sebagai tamu yang baik. Mereka
tak melihat kejahatan pada kedua tangannya sehingga mereka semua
menghormatinya.
Mungkin juga para hewan itu berpikir bahwa Majnun merupakan
salah satu dari mereka, tapi itu hanya sebatas asumsi semata. Berdasarkan
insting, mereka tahu bahwa ia berbeda dari manusia-manusia lainnya. Ia
memiliki kekuatan khusus, kekuatan yang tak ada kaitannya dengan keku-
atan tubuh ataupun ketajaman gigi seperti yang dimiliki oleh singa, puma,
atau serigala gurun. Kekuatan Majnun – sumber kemampuannya untuk
mengendalikan para hewan itu – adalah kenyataan bahwa ia tidak membu-
nuh segala hal yang lebih kecil darinya. Ia bukanlah seorang predator, karena
itulah mereka semua merasa aman dan nyaman bersamanya.
Meskipun begitu, pada awalnya mereka tak memahaminya.
Makhluk macam apakah dirinya, yang dapat dengan mudah membunuh
makhluk-makhluk lainnya untuk dimakan namun tak melakukannya?
Mengapa ia bisa begitu? Siapa yang dapat memahami pikirannya? Yang
dimakannya hanyalah akar-akaran serta buah beri – hanya untuk bertahan
hidup – dan ia tak menunjukkan rasa takut ketika dikelilingi oleh hewan-
hewan pemangsa buas yang dapat dengan mudah merobek-robeknya
menjadi beberapa bagian kecil, lalu memakannya. Meskipun demikian,
ia tak pernah diserang, tak pernah sekalipun hal itu terjadi. Dan yang lebih