Page 188 - Layla Majnun
P. 188

Awalnya, ia menggeliat-geliat di tanah bagaikan ular gila yang
            menjaga harta yang sangat berharga. Lalu, ketika kematian Layla mulai
            meresap ke dalam dirinya, ia memandang makam Layla dengan mata
            berkaca-kaca. Ia tampak seolah sedang dalam keadaan tak sadarkan diri
            oleh mantera-mantera. Selama beberapa saat ia hanya duduk di sana,
            tak sanggup bicara. Akhirnya gerbang emosi itu terbuka dan semburan
            ratapan mengalir dari bibirnya:
                   “Kekasihku yang cantik! Kau telah mati sebelum kau berkembang.
            Ketidakberuntungan yang kejam telah mengubah musim semimu men-
            jadi musim gugur, kau belum sempat menatap dunia dengan jelas sebelum
            kedua mata indah itu akhirnya tertutup untuk selamanya.”
                   Kerumunan orang yang hadir di makam Layla memandangnya
            dengan heran tatkala Majnun mengayun-ayunkan tubuhnya yang bertumpu
            pada lututnya di sisi makam Layla seolah sedang dirasuki makhluk halus.
                   Kata-katanya – tentu saja, pikir mereka, merupakan kegilaan
            yang tak jelas – menjadi semakin keras dan tak terkontrol dengan setiap
            helaan napas. Ia melanjutkan, “Katakan padaku, bagaimana kabarmu
            di bawah sana, di tengah kegelapan? Apa yang telah terjadi dengan ke-
            cantikanmu saat ini? Tahi lalat di pipimu, matamu yang bagaikan mata
            kijang betina, ikal pada rambut hitammu – apa yang telah terjadi pada
            semua itu? Pakaian warna apa yang mereka kenakan padamu, sayangku?
            Mata siapakah yang kini membelalak saat memandangmu, dan pikiran
            siapakah yang kau sihir dengan senyuman manismu? Tepian sungai mana
            yang kau hiasi kini, bungaku? Kebun duri mana yang telah kau ubah menjadi
            taman bunga mawar? Katakan padaku, bagaimana kau lewatkan waktu-
            mu dalam gua kematian yang gelap itu? Tidakkah kau tahu bahwa di setiap
            gua pasti akan ada banyak ular? Gua bukanlah tempat yang tepat untuk
            seseorang sepertimu, sosok yang kecantikannya mengalahkan keindahan
            rembulan! Namun di sisi lain, kau adalah harta terhebat milik Allah. Dan
            gua adalah tempat yang tepat untuk menyembunyikan harta yang se-
            indah dirimu. Ya, itu benar! Kau bagaikan harta yang terkubur saat ini.
            Jika tidak, untuk apa kau berada jauh di dalam perut bumi? Dan setiap harta
   183   184   185   186   187   188   189   190   191