Page 13 - E-MODULE MIKROBIOLOGI PANGAN
P. 13

KEGIATAN   BELAJAR

                                                              1








                Langkah  awal  dalam  formulasi  media  adalah  pemeriksaan  keseluruhan  proses
          berdasarkan stoikiometri  untuk  pertumbuhan  dan  pembentukan  produk.  Langkah  tersebut

          melibatkan  pertimbangan  masukan  sumber  karbon  dan  nitrogen,  mineral  dan  oksigen,  dan
          konversinya  menjadi  biomassa  sel,  produk  metabolisme,  karbon  dioksida,  air  dan

          panas.  Informasi  tersebut  memungkinkan  untuk  menghitung  jumlah  minimum  setiap
          bahan  yang  diperlukan  untuk menghasilkan jumlah biomassa atau metabolit tertentu. Contoh,
          formula unsur utama sel mikroba berdasarkan      berat  kering  adalah  48%  C,  7%  H,  32%  O dan  14%

          N.  Idealnya,  pengetahuan    tentang  komposisi  unsur  lengkap  dari  mikroorganisme  industri
          tertentu  memungkinkan  penyempurnaan  media  lebih  lanjut.  Hal  tersebut  bertujuan  untuk

          memastikan  bahwa  tidak  ada  unsur  yang membatasi, kecuali jika ini diinginkan untuk tujuan
          tertentu.

                Setelah  persyaratan  unsur  mikroorganisme  telah  ditetapkan,  sumber  nutrisi  yang  sesuai
          dapat dimasukkan ke dalam media untuk memenuhi persyaratan pertumbuhan. Namun, penting

          untuk  mewaspadai  potensi  masalah  yang  dapat  muncul  saat  menggunakan  senyawa  tertentu.
          Misalnya,  mikroba      yang  dimetabolisme  dengan  cepat  dapat  menekan  pembentukan
          produk.  Untuk  mengatasinya,  dapat  dilakukan  penambahan  medium  segar  secara          intermiten

          atau  terus  menerus  untuk  mempertahankan  konsentrasi  yang  relatif  rendah  sehingga  tidak
          bersifat  represif.  Nutrisi media  tertentu  atau  kondisi  lingkungan  dapat  mempengaruhi  proses

          fisiologi  dan  biokimia  serta morfologi  mikroorganisme.  Pada  beberapa  ragi,  sel  tunggal
          dapat  berkembang  menjadi  pseudomiselium  atau  flokulasi,  dan  jamur  berfilamen  dapat

          membentuk  pelet.  Hal  tersebut  dapat  memberikan  dampak  terhadap  produk  yang  akan
          diproduksi  karena  perubahan  morfologi  dan  dapat  mempengaruhi  hasil  produk  dan  sifat

          fermentasi lainnya.
                Media     yang     digunakan      juga    tergantung     pada    skala     fermentasi.    Untuk
          fermentasi  laboratorium  skala  kecil,  bahan  kimia  murni  sering  digunakan.  Namun,  hal

          tersebut  tidak  dilakukan  pada  fermentasi  skala  industri  karena  komponen  media  dapat
          mencapai 60-80%  dari total  biaya  yang  digunakan.  Fermentasi  skala  industri  lebih  banyak

          menggunakan  substrat kompleks  yang  hemat  biaya,  di  mana  terdapat  banyak  sumber  karbon
          dan  nitrogen  yang  hampir  tidak  dapat  ditentukan.  Sebagian  besar  bahan  yang  digunakan

          berasal  dari  bahan  tumbuhan  dan hewan  alami  dan  terkadang mengunakan produk sampingan
          dari indsustri lain dengan komposisi yang bervariasi. Efek  dari  variasi  batch    ke  batch tersebut

          harus  ditentukan.  Uji  coba  skala  kecil biasanya dilakukan pada setiap batch substrat baru untuk
          menguji dampak pada hasil produk.




                                                           6
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18