Page 13 - Sinar Tani Edisi 4105
P. 13
Pangan Edisi 8 - 14 Oktober 2025 | No. 4105 Tahun LVI 13
Hari Tani Nasional
Momentum
Pengingat Bahaya
Alih Fungsi Lahan
Tanggal 24 September menjadi
bagian tersendiri sejarah
masyarakat petani di Nusantara.
Pemerintah telah menetapkan
tanggal tersebut Hari Tani
Nasional. Hari bersejarah tersebut
menjadi momentum pengingat
bahaya alih fungsi lahan
pertanian yang kian masif.
S ejarah Hari Tani Nasional 2015. Bagaimana tahun ini? Pasti tetap memiliki akses pada pangan sebenarnya sudah ada sejak 1990-
yang cukup, aman, dan terjangkau.
an, termasuk Undang-Undang No.
makin menyusut.
sendiri lahir di masa
Ia menilai, tanpa komitmen serius
41 tentang Perlindungan Lahan
Prof
pemerintahan
mengkhawatirkan
Orde
Lebih
Pangan
Berkelanjutan
pemerintah daerah, masyarakat, dan
Pertanian
Suryo mengingatkan, alih fungsi
Lama
ditetapkan
dan
Presiden
Soekarno
implementasi
ancaman krisis pangan akan semakin
masih
daerah
di
subur seperti Pulau Jawa, Sumatera,
dengan Keppres No. 169
nyata. “Alih fungsi lahan harus
lemah karena banyak pemerintah
dan Bali. Faktor utamanya adalah
Tahun 1963 tentang Hari Tani. Tanggal lahan terutama terjadi di wilayah seluruh pemangku kepentingan, (LP2B). Namun ia menyesalkan,
tersebut dipilih karena bertepatan tekanan ekonomi. dipandang sebagai isu strategis. kabupaten belum serius
dengan lahirnya Undang-Undang “Jika nilai ekonomi lahan Jika dibiarkan, kedaulatan pangan memasukkan perlindungan sawah
No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan nonpertanian lebih tinggi, misalnya akan semakin rapuh,” ujarnya seperti dalam tata ruang.
Dasar Pokok-Pokok Agraria (UUPA). untuk perumahan atau industri, maka dikutip dari laman IPB University. “Kalau suatu sawah dilindungi,
Kelahiran UUPA adalah lahan sawah akan cepat terkonversi. Sementara itu, Guru Besar maka harus ada peraturan daerah
perwujudan amanat Pasal 33 Ayat (3) Satu meter persegi tanah bisa Fakultas Pertanian IPB University, (perda) dengan peta spasialnya.
UUD 1945 yang menyatakan: “Bumi bernilai miliaran rupiah, sementara Prof Baba Barus juga mengingatkan Sayangnya, banyak kabupaten
dan kekayaan alam yang terkandung hasil panen padi tidak sebanding,” perlunya perlindungan lahan sawah yang membuat perda tanpa peta.
di dalamnya dikuasai negara dan tuturnya. sebagai fondasi ketahanan pangan. Akibatnya, perlindungan itu tidak
digunakan untuk sebesar-besar Masifnya alih fungsi lahan tersebut Saat ini, ia mencatat ada 3 juta ha berjalan efektif,” ungkapnya.
kemakmuran rakyat” UUPA menjadi menurutnya, menjadi ancaman sawah di Indonesia yang belum Selain itu, ia memperkirakan
landasan kebijakan pemerintah serius terhadap ketahanan pangan. masuk dalam kategori lahan yang sekitar 3 juta ha sawah di Indonesia
terkait kepemilikan tanah pertanian, Kalkulasinya, jika konversi mencapai dilindungi secara formal. belum masuk dalam kategori lahan
salah satunya menghilangkan sistem 100 ribu ha per tahun, maka dalam 10 Menurutnya, untuk menekankan yang dilindungi secara formal.
pemerasan oleh tuan tanah. tahun sebanyak 1 juta ha akan hilang. laju konversi lahan yang terus terjadi Kondisi ini, menurut Prof Baba,
Dalam momentum Hari Tani Padahal sawah di Indonesia hanya harus melalui kebijakan yang tegas, berpotensi meningkatkan alih fungsi
Nasional, Dekan Fakultas Pertanian 7,3 juta ha, sehingga dampaknya luar konsisten, dan berbasis pada tata lahan. “Kalau perlindungan tidak
IPB University, Prof Suryo Wiyono biasa bagi pangan nasional. ruang. Indonesia memiliki sekitar 7,3 kuat, konversi sawah bisa terjadi
mengingatkan, tren alih fungsi lahan juta ha sawah. Secara teori, jumlah dengan cepat,” tambahnya.
sawah di Indonesia sudah pada tahap Strategi Solutif ini cukup. Tapi, dalam kenyataannya Dari pengalaman lebih 20 tahun
mengkhawatirkan. Luas lahan sawah Sebagai strategi solutif, ia distribusi dan pemanfaatannya tidak mengkaji perlindungan lahan,
di Indonesia hanya sekitar 7,3 juta ha. menyebut tiga hal penting. Pertama, merata. Hasil perhitungan cepat, Prof Baba menekankan perlunya
Dibandingkan negara lain, angka ini melindungi lahan subur di sentra ada 23 provinsi mengalami defisit, mempertimbangkan variabel kritis
sangat kecil. produksi. Kedua, membuka area sementara hanya 14 provinsi yang seperti ketersediaan air, produk-
“Secara global, Indonesia berada baru untuk pertanian. Ketiga, surplus. tivitas, serta ketergantungan petani
di peringkat 130 dari 180 negara meningkatkan produktivitas lahan Saat diskusi daring yang digelar terhadap lahan. “Ada wilayah yang
untuk ketersediaan lahan pertanian yang ada. “Kita harus melihat Forum Mahasiswa Pascasarjana petaninya sangat bergantung
per kapita. Situasi ini berdampak Undang-Undang Lahan Pertanian IPB University, Prof. Baba juga pada sawah. Jika lahan mereka
pada rendahnya Global Food Security Pangan Berkelanjutan No. 41 Tahun mengungkapkan, persoalan pangan dikonversi, dampaknya tidak hanya
Index kita,” ungkap Prof Suryo. 2009. Implementasinya perlu tidak hanya soal ketersediaan, tapi pada produksi pangan, tetapi juga
Data Kementerian Pertanian dan diperkuat dengan insentif ekonomi juga akses, distribusi, hingga daya kesejahteraan petani,” katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS), luas agar petani mau mempertahankan beli masyarakat. “Kalau kita bicara Prof Baba mengingatkan ke_
sawah nasional terus menurun, dari lahannya,” tegas Prof Suryo. angka global, Indonesia seakan bijakan perlindungan sawah harus
sekitar 8,1 juta ha tahun 2015 menjadi Momentum Hari Tani Nasional, tidak kekurangan beras. Namun, isu dilihat sebagai strategi jangka
7,4 juta ha pada 2019. Laju konversi tambah Prof Suryo, seharusnya distribusi dan kemampuan membeli panjang. “Kalau perlindungan ber-
sawah pun tidak kecil, tercatat menjadi pengingat bersama bahwa menjadi tantangan lain,” ujarnya. jalan konsisten, kita bisa menjaga
mencapai 60.000–80.000 ha per melindungi lahan pertanian bukan Prof memperkirakan konversi ketahanan pangan sekaligus melin-
tahun pada 2021, bahkan penelitian hanya soal menjaga produksi sawah di Indonesia diperkirakan dungi petani. Tapi kalau tidak,
lain menunjukkan mencapai 96.512 pangan, Namun juga menjaga masa mencapai 100–150 ribu ha per tahun. ancaman konversi lahan akan terus
ha per tahun pada periode 2000– depan generasi mendatang agar Kebijakan perlindungan lahan menghantui,” tegasnya. Yul

