Page 8 - Sinar Tani Edisi 4105
P. 8
8 Edisi 8 - 14 Oktober 2025 | No. 4105 Tahun LVI
Penyuluh Siap Kawal
Musim Tanam
Saat petani mulai menanam pada musim tanam Oktober-Maret 2025/2026, penyuluh
pertanian hadir menjadi sahabat setia petani. Mereka mengawal petani dalam
berbudidaya padi, bukan hanya soal ketersediaan sarana produksi seperti benih dan
pupuk, tapi juga mengantisipasi serangan hama penyakit hingga panen tiba.
petani, kenyataannya literasi merumuskan solusi dari masalah dari 34.000 penyuluh pertanian aktif.
teknologi masih terbatas. Karena teknis maupun kelembagaan Mereka tersebar dari Sabang sampai
itu penyuluh hadir, mendampingi, yang dihadapi petani.Ketiga, Merauke, dari perbukitan Sumatra
memastikan data akurat, dan penyuluh menjadi inovator dengan hingga pesisir Papua. Agar kerja
kebutuhan input pertanian sesuai memperkenalkan teknologi tepat mereka lebih efektif, pemerintah
dengan fakta di lapangan,” ujar guna yang ramah lingkungan. menyiapkan fasilitas pendukung
Acep saat webinar Ketersediaan Keempat yang tak kalah penting, mulai dari kendaraan operasional
Sarana Produksi pada Musim Tanam penyuluh berperan sebagai komuni- hingga pelatihan tematik.
Oktober-Maret yang diselenggarakan kator yang menyampaikan kebijakan “Dengan mobilisasi yang lancar,
Tabloid Sinar Tani bersama PT. Pupuk serta regulasi dengan bahasa seder- penyuluh bisa bergerak cepat. Output
usim tanam Indonesia di Jakarta, Selasa (30/9), hana yang mudah dipahami petani. akhirnya produktivitas meningkat,
Okt ober–Mar et Bagi pemerintah musim tanam “Penyuluh adalah orang terdekat risiko gagal panen berkurang, dan
(Okmar) 2025/2026 Okmar punya bobot strategis. dengan petani. Informasi dari mereka swasembada pangan bisa tercapai,”
segera dimulai. Sebab, produksi selama musim lebih cepat diterima, lebih dipercaya, ujar Acep. Menariknya, kini penyuluh
Semua mata publik tanam tersebut akan menyumbang dan lebih dipraktikkan. Itu sebabnya juga mengikuti apel virtual setiap
Mkini menoleh ke produksi terbesar pada tahun depan. peningkatan kapasitas penyuluh jadi pagi pukul 07.30 WIB. Forum ini
sawah, apakah benih cukup? apakah Karena itu, bagi Acep, penyuluh sangat penting,” kata Acep. menjadi ajang komunikasi langsung
pupuk tersedia? apakah lahan menjadi garda depan di lapangan antara pusat dan daerah.
benar-benar siap ditanami? Namun, untuk mendorong petani dalam Pendampingan Arahan terbaru soal pupuk, teknik
ada satu unsur krusial yang sering berbudidaya padi. Mereka bukan BPPSDMP sendiri menyiapkan tanam, pengendalian hama, hingga
terabaikan: penyuluh pertanian. sekadar corong kebijakan, tapi peta jalan pendampingan selama distribusi logistik dibahas tuntas.
Mereka adalah “kompas” yang problem solver yang memahami musim tanam Okmar. Menurut Informasi dari forum itu kemudian
membimbing petani agar tidak denyut nadi petani. Acep, pendekatan yang digunakan segera diturunkan penyuluh ke
salah langkah dalam arus teknologi, “Transformasi pertanian tidak hanya teknis, melainkan juga petani. “Setiap pagi penyuluh wajib
regulasi, dan pasar yang kian cepat mencakup mekanisasi, penggunaan kelembagaan seperti kelompok tani menyampaikan kebijakan yang
berubah. Hal ini disampaikan alsintan, pemetaan pupuk presisi, (poktan) dan gabungan kelompok harus dikawal. Konsistensi inilah yang
Dr. Acep Hariri, S.St, M.Si, Ketua hingga drone pertanian. Penyuluh tani (gapoktan). menjaga ritme penyuluhan tetap
Kelompok Substansi Kelembagaan yang memastikan petani tidak Kelembagaan petani tersebut kuat,” kata Acep.
dan Pemberdayaan Petani, Pusat mengeluarkan biaya berlebih untuk diarahkan agar tidak berhenti di Acep mengakui, salah satu
Penyuluhan Pertanian (BPPSDMP). input yang tak perlu,” katanya. tahap belajar bersama, melainkan tantangan terbesar adalah keraguan
Menurutnya, swasembada Dengan posisi penyuluh naik kelas menjadi motor ekonomi petani terhadap inovasi baru. Untuk
pangan tidak cukup hanya pertanian yang akan ditarik ke pusat petani berbasis korporasi. “Gapoktan itu, penyuluh rutin membuat
mengandalkan bibit unggul dan mulai tahun 2026, penyuluh akan jangan sekadar tempat kumpul. demplot (lahan percontohan).
pupuk subsidi. Ada faktor manusia memainkan empat peran utama. Mereka harus bisa kolektif membeli Metode ini terbukti efektif. Dari satu
yang justru paling menentukan yakni Pertama, mereka hadir sebagai pupuk agar lebih murah, sekaligus petak demplot, praktik baik bisa
penyuluh yang mendampingi petani fasilitator yang membuka akses menjalin kontrak dengan offtaker menyebar ke puluhan hektar di
dari perencanaan, tanam, hingga petani terhadap benih, pupuk, agar panen terserap. Penyuluh sekitarnya.
panen. hingga pasar. mendorong kelembagaan petani “Kadang petani baru percaya
“Meskipun aturan menyebutkan Kedua, penyuluh juga berperan bergerak ke arah itu,” tuturnya. setelah melihat hasilnya sendiri.
penginputan data IRDK dilakukan sebagai formulator yang membantu Saat ini Indonesia memiliki lebih Misalnya ketika teknologi pengen-
dalian hama diterapkan, serangan
tikus berkurang drastis. Setelah
itu mereka baru mau mencoba,”
ungkapnya.
Menurut Acep, target swa-
sembada pangan bukan sekadar
mengejar angka. Lebih penting
adalah membangun pondasi agar
swasembada berkelanjutan. “Kita
tidak ingin swasembada hanya sesaat.
Harus berkelanjutan. Itu berarti
petani harus sejahtera, kelembagaan
mereka kuat, teknologi terintegrasi,
dan penyuluh tetap menjadi mitra
strategis,” pungkasnya.
Musim tanam Okmar adalah
momen krusial. Dengan kombinasi
benih unggul, pupuk presisi, lahan
siap tanam, dan pendampingan
penyuluh yang solid, cita-cita swa-
sembada pangan Indonesia kian
dekat di depan mata. Di tengah
ketidakpastian global, penyuluh
hadir sebagai jangkar. Mereka
bukan hanya penghubung antara
kebijakan dan petani, tetapi juga
motor penggerak transformasi
pertanian menuju era modern yang
lebih tangguh.Gsh/Yul

