Page 7 - Sinar Tani Edisi 4105
P. 7
7
Edisi 8 - 14 Oktober 2025 | No. 4105 Tahun LVI
Pemerintah
Pastikan Benih
Padi Tersedia
Musim tanam Oktober–
STOK Maret tiba, pemerintah
BENIH memastikan benih
padi berkualitas siap
SUMBER didistribusikan ke
petani. Ada sekitar 48
PADI ribu ton benih padi
untuk pertanaman
seluas 1,92 juta
hektar (ha). Dengan
ketersediaan benih
yang memadai,
pemerintah optimistis
musim tanam ke depan
berjalan lancar.
besar dalam menjaga ketahanan Kalau fondasinya kuat, rumah Bagaimana strategi pemerintah
pangan Indonesia. pertanian kita kokoh dan tahan memastikan agar benih tersedia
Berdasarkan data per 18 badai. Pemerintah berkomitmen dengan tepat waktu dan jumlah?
September 2025, stok benih sebar memastikan benih padi berkualitas Ladiyani membeberkan, penyediaan
nasional mencapai 48.207 ton. tersedia tepat waktu, tepat varietas, benih secara in situ. Pemerintah
Jumlah ini setara dengan kebutuhan tepat jumlah, tepat mutu, dan tepat mendorong setiap provinsi untuk
untuk menanam sekitar 1,92 juta ha lokasi,” tegas Ladiyani. mandiri menyediakan benih sesuai
sawah, dengan asumsi kebutuhan kebutuhan wilayahnya masing-
benih tiap hektar sebanyak 25 kg. Strategi Pemenuhan masing.
Produksi benih ini berasal dari Kebutuhan Benih Dengan begitu, tidak perlu lagi
3.854 produsen yang tersebar di Kementerian Pertanian menyiap- ada pergerakan benih dari Jawa
enyambut musim seluruh Indonesia. Jawa Timur kan sejumlah program strategis menuju Sumatera atau Kalimantan.
tanam, pemerintah tercatat sebagai provinsi dengan yang diproyeksikan seluas 2,67 juta Pola ini diyakini akan mempercepat
memastikan keter- stok terbesar, mencapai lebih dari 23 ha. Total kebutuhan benih dari distribusi sekaligus menekan biaya
sediaan benih padi ribu ton, selanjutnya di Jawa Barat berbagai program prioritas tersebut logistik. “Kita ingin petani bisa
berkualitas. Langkah sebanyak 6.000 ton dan Jawa Tengah diperkirakan mencapai 87.540 ton. mengakses benih tepat waktu,
Mini bukan sekadar sekitar 5.400 ton. Namun, Ladiyani Kebutuhan tersebut untuk tanpa harus menunggu kiriman
rutinitas tahunan, melainkan strategi mengakui, Papua dan Kalimantan Program Optimalisasi Lahan (OPLA) dari daerah lain. Prinsipnya, produksi
jangka panjang menjaga ketahanan Utara masih menjadi titik lemah yang targetnya 500 ribu ha, dengan dan pemanfaatan benih dilakukan
pangan nasional sekaligus meng- dalam distribusi, sehingga perlu kebutuhan benih 20 ribu ton, sedekat mungkin dengan lahan yang
amankan target swasembada beras. strategi distribusi lebih intensif. Program Cetak Sawah Baru pada akan ditanami,” katanya.
Direktur Perbenihan Tanaman Pemerintah kata Ladiyani, areal 225 ribu ha membutuhkan Pemerintah juga meluncurkan
Pangan, Ditjen Tanaman Pangan, juga menyiapkan ragam varietas sekitar 9 ribu ton benih. Kemudian Program Mandiri Benih untuk mem-
Ladiyani Retno Widowati menegas- unggul baru (VUB), varietas lokal mendukung diversifikasi sistem perkuat penangkaran. Kelom pok
kan, benih merupakan fondasi utama bersertifikat, hingga varietas khusus tanam, pengembangan padi gogo penangkar benih baru mendapatkan
dalam usaha tani. Jika pupuk tersedia, seperti Inpara untuk lahan rawa dan diarahkan pada lahan seluas 300 dukungan finansial sekitar Rp 68
airnya cukup, pengendalian hama padi gogo untuk lahan tadah hujan. ribu ha yang kebutuhan benihnya juta per 10 hektar. Program ini
maksimal, dan alat mesin pertanian Varietas andalan seperti Cakra Buana mencapai 12 ribu ton. ditujukan untuk memperluas areal
memadai, tapi benihnya tidak ada Agritan, Inpari 32, Membramo, dan Selanjutnya, program pening- penangkaran sekaligus menjamin
atau mutunya rendah, maka seluruh Siam Madu menjadi pilihan utama katan produktivitas disiapkan pada kesinambungan produksi benih.
upaya bisa sia-sia. bagi petani di berbagai daerah. 450 ribu ha yang diperkirakan “Kalau penangkar lokal kuat, petani
“Benih adalah kunci swasembada Kehadiran varietas unggul ini membutuhkan benih sebanyak tidak perlu khawatir soal pasokan
pangan,” ujarnya saat webinar: diharapkan mampu meningkatkan 11.250 ton. Kementerian Pertanian benih. Ini juga membuka peluang
Ketersediaan Sarana Produksi produktivitas, menjaga stabilitas juga mendorong pengembangan ekonomi baru di pedesaan,” jelas
Menyambut Musim Tanam Okmar hasil panen, sekaligus memperkuat biofortifikasi seluas 50 ribu ha dengan Ladiyani.
yang diselenggarakan Tabloid Sinar ketahanan petani menghadapi risiko alokasi benih 1.250 ton. Sedangkan Pemerintah daerah juga diminta
Tani bersama PT. Pupuk Indonesia, gagal panen akibat perubahan iklim program pompanisasi tadah hujan serius menyiapkan CPCL (Calon
Selasa (30/9). maupun serangan hama penyakit. ditargetkan untuk 500 ribu ha Petani dan Calon Lokasi) minimal
Direktorat Perbenihan Tanaman Dengan ketersediaan benih yang dengan kebutuhan benih 12.500 ton. enam bulan sebelum jadwal tanam.
Pangan sendiri memiliki mandat memadai, pemerintah optimistis Karena itu, menurut Ladiyani, Dengan begitu, kebutuhan varietas
strategis sesuai Permentan No. 2 Musim Tanam Okmar 2025 berjalan pihaknya terus memperkuat dan volume benih bisa dihitung lebih
Tahun 2025, yaitu merumuskan serta lancar. Selain memastikan jumlah koordinasi dengan produsen benih, tepat. “Kalau provinsi bisa mandiri,
melaksanakan kebijakan perbenihan stok, penggunaan benih unggul penangkar, dan pemerintah daerah. distribusi benih akan lebih cepat
untuk tiga komoditas utama, padi, bersertifikat diyakini akan memberi Tujuannya adalah memastikan dan risiko kekurangan bisa ditekan.
jagung, dan kedelai. Dari ketiganya, dampak signifikan terhadap hasil distribusi benih unggul dapat Petani tidak boleh menunggu benih
padi menjadi prioritas utama panen. berlangsung tepat waktu, tepat datang ketika musim tanam sudah
mengingat perannya yang sangat “Benih adalah fondasi pertanian. mutu, dan tepat sasaran. tiba,” kata Ladiyani. Gsh/Yul

