Page 100 - Perspektif Agraria Kritis
P. 100

Bagian I.  Pendahuluan



              identifikasi,  yaitu:  regulasi,  paksaan  (force),  pasar,  dan
              legitimasi.  Regulasi  pada  umumnya  (namun  tidak  selalu)
              berkaitan dengan berbagai instrumen negara dan hukum yang
              mengatur akses terhadap sumber-sumber agraria dan syarat-
              syarat penggunaannya. Paksaan menghalangi akses seseorang
              atas sesuatu melalui kekerasan ataupun ancaman kekerasan;
              hal mana bisa dilakukan baik oleh aktor-aktor negara maupun
              non-negara.

                     Pasar  juga  merupakan  kekuatan  eksklusi  karena  ia
              dapat  membatasi  akses  melalui  harga;  sementara  dengan
              penciptaan  aneka  insentif  ia  juga  mendorong  klaim-klaim
              yang  lebih  terindividualisasi  atas  sumber-sumber  agraria.
              Legitimasi membentuk pijakan moral bagi klaim-klaim yang
              bersifat  eksklusif  serta  bagi  penanaman  tiga  kekuatan
              sebelumnya  (regulasi,  pasar  dan  paksaan)  sebagai  landasan
              eksklusi  yang  dapat  diterima  secara  politik  maupun  sosial
              (Hall et al 2011: 5-6).

                  Tabel 1.2. Kekuatan-kekuatan Akses dan Eksklusi

                 Kekuatan-kekuatan Akses            Kekuatan-kekuatan
               (Berdasarkan Ribot & Peluso        Eksklusi (Berdasarkan
                            2003)                      Hall et al 2011)
             1. Legal   1. Access to technology   1. Exclusion by
                access  2. Access to capital         regulation
             2. Illegal  3. Access to market      2. Exclusion by force
                access  4. Access to labour and   3. Exclusion by the
                           labour opportunity        market
                        5. Access to knowledge    4. Exclusion by
                        6. Access to authority       legitimation
                        7. Access to social
                           identity
                        8. Access via the
                           negotiations or other
                           social relations




                                           35
   95   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105