Page 101 - Perspektif Agraria Kritis
P. 101
Perspektif Agraria Kritis
Seperti dirangkumkan dalam Tabel 1.2 di atas, teori
akses memungkinkan “perspektif agraria kritis” memahami
kekuatan apa saja yang membuat beberapa subjek agraria
mampu menarik manfaat dari suatu hal, terlepas apakah
mereka memiliki suatu hak tertentu terhadapnya atau tidak.
Sebaliknya, teori eksklusi memungkinkan perspektif ini
memahami apa saja kekuatan yang membuat subjek agraria
lainnya tidak mampu mendapatkan manfaat tersebut,
meskipun yang bersangkutan boleh jadi justru memiliki hak
legal terhadapnya.
Meski demikian, harus ditegaskan bahwa dua arus
ini—yakni tantangan akses dan ancaman eksklusi—bukanlah
dua proses yang terpisah satu sama lain atau berlangsung
secara berurutan (sekuensial). Alih-alih demikian, kedua
proses ini dapat berlangsung pada saat bersamaan secara
serempak, ibarat dua sisi dari sekeping koin uang. Sebagai
ilustrasi, kedua proses ini bisa sekaligus hadir dan mewarnai
dinamika pelaksanaan satu komponen dalam pembaruan tata
pengurusan agraria—rekognisi hak tradisional masyarakat
adat, umpamanya. Dalam hal ini, kehadiran dua proses
tersebut dapat melahirkan akibat yang berlawanan pada
berbagai kelompok sosial di masyarakat: sebagian kelompok
bisa memperoleh akses, sebagian lain justru mengalami
eksklusi. Mengingat sumber-sumber agraria pada umumnya
bersifat langka, kenyataan yang sering terjadi adalah seseorang
memperoleh akses justru melalui eksklusi atas pihak yang lain.
Dinamika semacam ini sangat tergantung kepada konstelasi
kekuatan maupun momentum kunci yang mendukung
masing-masing kelompok.
Pada Gambar 1.5 berikut ini diilustrasikan bagaimana
dinamika akses dan eksklusi bisa berlangsung secara simultan
pada saat bersamaan sehingga melahirkan berbagai skenario
antara memperoleh akses atau justru mengalami eksklusi—
seringkali dengan cara yang tidak pernah terduga.
36