Page 185 - Perspektif Agraria Kritis
P. 185

Perspektif Agraria Kritis



              dan  pemilikan  tanah/hutan  serta  jangka  waktu  pengelolaan
              tanah. Terkait program reforma agraria yang kini dijalankan
              pemerintah, Munas mendesak pemerintah untuk menjalankan
              redistribusi tanah/hutan dan lahan terlantar serta mengatur
              pemanfaatannya demi kemakmuran rakyat. Selain itu, Munas
              juga menekankan agar Tanah Objek Reforma Agraria (TORA)
              tidak  ditetapkan  secara  top  down,  melainkan  harus  bersifat
              partisipatif  agar  data  mengenai  TORA  benar-benar  akurat.
              Badan Otorita Reforma Agraria (BORA) harus dibentuk sebagai
              badan pelaksana ad hoc dengan kewenangan yang memadai.
              Sementara  itu,  dukungan  militer  dan  masyarakat  sipil  juga
              perlu digalang demi kelancaran pelaksanaan reforma agraria.
                     Dokumen yang dihasilkan komisi peraturan perundang-
              undangan  juga  mengusulkan  sejumlah  solusi  yang  konkret.
              Rekomendasi  terkait  RUU  Pertanahan  dan  Distribusi  Lahan
              yang ditetapkan komisi ini di antaranya mencakup beberapa hal
              sebagai berikut. Payung hukum tentang reforma agraria yang
              kuat  dan  komprehensif  harus  dibuat  untuk  diintegrasikan  ke
              dalam  substansi  RUU  Pertanahan.  Konsesi  tanah  yang  tidak
              proporsional  kepada  konglomerat  harus  diredistribusi  melalui
              mekanisme hukum yang sahih. Penerima redistribusi sendiri
              harus  benar-benar  disiapkan pemerintah agar  mereka  dapat
              mengelola tanah dengan baik dan produktif. Terakhir, harus
              dijamin proses pelaksanaan reforma agraria yang transparan
              dan dapat dikontrol secara ketat oleh negara dan masyarakat.



              AKSI NYATA, BUKAN SEKEDAR FATWA

                     Seperti  ditunjukkan  di  atas,  NU  telah  menjalankan
              peran profetisnya dengan menerbitkan fatwa yang mewakili
              kepentingan  mayoritas  masyarakat desa,  yakni mereka yang
              menjadi konstituen utama organisasi ini. Kiprah semacam  ini
              patut diapresiasi semua pihak yang peduli pada peningkatan
              kesejahteraan petani dan pembangunan pedesaan.



                                          120
   180   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190