Page 190 - Perspektif Agraria Kritis
P. 190

Bagian V.  Kiprah NU di Bidang Agraria











                                         10



                            JEJAK PANJANG KIPRAH
                 NAHDLATUL ULAMA DI BIDANG AGRARIA






                     Pada  bab  terdahulu,  penulis  telah  mengulas  secara
              panjang lebar kontras antara keputusan Konferensi Jakarta 1961
              dengan  keputusan  Munas  Mataram  2017  terkait  status  land
              reform.  Melalui  kontras  demikian,  penulis  memang  telah
              memperlihatkan  adanya  suatu  pergeseran,  dan  bahkan  “titik
              balik”,  dalam  ijtihad  agraria  NU  terkait  konsepsi  hak  milik,
              kewenangan negara dalam kaitan dengan hak atas tanah, dan
              urgensi  (re)distribusi  tanah  untuk  mengatasi  ketimpangan
              ekonomi.
                     Namun,  perlu  segera  ditegaskan  bahwa  istilah  “titik
              balik” ini harus dipahami lebih  proporsional, yakni  terbatas
              pada telaah pemikiran yang membandingkan secara eksklusif
              dua  wacana  keagamaan  yang  diputuskan  dalam forum resmi
              NU: keputusan Konferensi Syuriah PBNU tahun 1961 di Jakarta
              dan Munas Alim Ulama NU tahun 2017 di Mataram. Keduanya
              memang  sama-sama  membicarakan  kedudukan  land  reform
              dalam perspektif hukum Islam.

                     Dipahami di luar batasan di atas, maka uraian pada bab
              terdahulu  dapat  membawa  pembaca  pada  penilaian  yang
              kurang  proporsional  atas  kiprah  NU  di  bidang  agraria.
              Misalnya  saja,  pembaca  boleh  jadi  sampai  pada  kesimpulan


                                          125
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195