Page 6 - E-modul Mikrobiologi Pangan
P. 6
4) Mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan penyakit bawaan pangan
(Foodborne disease) Konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi sel
hidup bakteri patogen, atau pangan yang mengandung spora, toksin yang
dihasilkan oleh bakteri maupun kapang toksigenik. Makanan yang banyak
menyebabkan keracunan makanan adalah makanan yang berasal dari
bahan pangan hewani, karena mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh
mikroorganisme.
5) Mikroorganisme tertentu dapat menyebabkan kerusakan dan pembususkan
pada bahan pangan (Food spoilage). Perubahan warna, bau, tekstur,
pembentukan lender, akumulasi gas, serta akumulasi cairan merupakan
indikator yang dapat dideteksi pada kerusakan pada beberapa jenis pangan.
Kerusakan yang diakibatkan oleh pertumbuhan mikroorganisme lebih cepat
dibandingkan dengan kerusakan pangan akibat enzim ekstraseluler atau
intraseluler tanpa sel mikroorganisme hidup.
Ketahanan hidup mikroorganisme pada proses pengolahan makanan
tergantung pada karakteristik mikroorganisme tersebut, misalnya mikroorganisme
yang dapat membentuk spora dapat tahan terhadap suhu pemanasan dan jika
lingkungan kondusif, spora dapat berkembang menjadi sel vegetatif. Untuk
mempelajari peran, karakteristik mikroorganisme dalam bahan pangan, serta untuk
mengontrol adanya pertumbuhan mikroorgaanisme tersebut maka perlu dilakukan
isolasi biakan murni dan identifikasi mikroorganisme dalam bahan pangan tersebut
baik sifat morfologi, fisiologi, biokimia maupun genetiknya. Hal ini telah membantu
pengembangan mikrobiologi pangan dalam bidang fermentasi pangan,
kerusakan pangan dan penyakit bawaan makanan.
Pada e-modul ini akan dipelajari mengenai bakteri (sifat morfologi, struktur
sel, perkembangbiakan serta taksonominya), cara pengambilan sampel dan teknik
isolasi mikroorganisme dalam bahan pangan, teknik perhitungan mikroorganisme
dalam bahan pangan serta penyakit bawaan makanan (foodborne disease) dan
tipe-tipe penyakit bawaan makanan.
Y O U R L O G O | Page 2