Page 7 - E-modul Mikrobiologi Pangan
P. 7
PEMBELAJARAN 1. BAKTERI
A. Sifat Morfologi Bakteri
Bakteri termasuk dalam organisme
prokariotik (tidak memiliki nukleus) yang
biasanya merupakan organisme uniseluler a b
(bersel tunggal). Sebagian besar memiliki
dinding sel yang tersusun atas peptidoglikan.
Bakteri tersebar luas di lingkungan udara, air,
tanah, bahkan ada di kulit, mulut dan usus
c d
manusia maupun hewan. (Willey et al., 2009).
Bakteri merupakan miroorganisme
yang paling penting dan beraneka ragam
yang berhubungan dengan makanan dan
e
manusia. Berdasarkan sifat morfologinya,
bakteri memiliki ukuran sekitar 0.5-1.0 x 2.0-10
µm, serta umumnya memiliki karakteristik
bentuk bulat (coccus), batang (bacillus), f
melengkung (spirillum) yang berkisar mulai
Sumber: Willey et al., (2009)
bentuk koma (vibrio) sampai spirochaete
Gambar 1.1. Bentuk-bentuk sel bakteri. a)
(Gambar 1.1). Sel-sel ini dapat dijumpai Bentuk bulat berantai pada Streptococcus
dalam bentuk tunggal, berpasangan, tetrad, agalactiae, b) bulat berkelompok pada
Staphylococcus aureus, c) Batang berantai
kelompok kecil, bergerombol maupun rantai. pada Bacillus megaterium, d) bentuk koma
(Ray dan Bhunia, 2014). Selain dari bentuk sel pada vibrio cholera, e) bentuk spiral pada
Rhodospirillum rubrum, f) bentuk spiroseta pada
nya, bakteri dapat diamati morfologi Leptospira interrogans
koloninya. Morfologi koloni dapat diamati jika
ditumbuhkan dalam media agar. Morfologi
koloni meliputi karakteristik warna, bentuk
koloni, tepi koloni, elevasi koloni. Bentuk koloni
meliputi bentuk titik, bulat, berserabut, tidak
beraturan, rizoid dan bentuk spindle. Elevasi
koloni meliputi datar, timbul, cembung,
menggebung dan umbonate. Sedangkan
tepi koloni meliputi rata, berombak, menyirip,
Gambar 1.2. Bentuk-bentuk morfologi koloni
bergerigi, berfilamen, keriting (Gambar 1.2). bakteri.
Sumber: Willey et al., (2009)
Y O U R L O G O | Page 3