Page 67 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 67

mengemukakan bahwa gerakan rakyat untuk kembali menjadi satu dalam Negara

                   Kesatuan RI semakin lama semakin besar. Menguatnya dorongan menuju ke Negara
                   Kesatuan Republik Indonesia ditanggapi positif oleh parlemen, dimana pada tanggal

                   2  Maret  1950,  DPR  menyetujui  Usul  Mosi  Gabungan  dari  60  anggota  tentang

                   penggabungan berbagai daerah kepada Republik Indonesia, sedangkan Senat pada
                   bulan yang sama membentuk panitia penyusunan rancangan UUD Negara Kesatuan,

                   yang hasilnya disampaikan ke Pemerintah pada 22 Mei 1950.

                       Mosi lainnya yang penting berkaitan dengan keinginan untuk kembali ke Negara
                   Kesatuan,  adalah  Mosi  Integral  Mohammad  Natsir  tentang  Pembentukan  Negara

                   Kesatuan  yang  disampaikan  pada  tanggal  3  April  1950,  dan  disetujui  secara
                   aklamasi oleh DPR RIS pada tanggal 15 April 1950. Mosi ini penting, karena Natsir

                   memberikan pemikiran agar semua negara bagian meleburkan diri ke dalam negara

                   baru bernama Negara Kesatuan Republik Indonesia.
                       Hingga bulan Mei 1950, hanya tinggal 2 daerah bagian selain RI, yaitu Negara

                   Sumatera Timur dan Negara Indonesia Timur Dalam konferensi yang diadakan pada

                   tanggal  3  Mei  tahun  1950,  Mohammad  Hatta,  Presiden  Sukawati  (NIT),  dan  Dr.
                   Mansur (Negara Sumatera Timur) mencapai persetujuan untuk membentuk negara

                   Kesatuan.  Setelah  mendapat  kuasa  dari  kedua  negara  bagian  tersebut  maka
                   Pemerintah  RIS  mengadakan  perundingan  dengan  Pemerintah  RI.  Dalam  rapat

                   delegasi  RIS  dan  delegasi  RI  tanggal  19  Mei  1950,  diajukan  konsepsi  yang  telah

                   dibuat secara internal oleh masing-masing delegasi.
                       UUD  Sementara  terdiri  dari  Mukaddimah  dan  Batang  Tubuh,  dimana

                   Mukaddimah mengandung cita-cita  luhur dan pokok-pokok pikiran tentang dasar

                   dan  sifat-sifatnya  negara  Indonesia  yang  hendak  dibentuk.  Dasar  negara  yang
                   termuat  dalam  Mukadimah  UUDS  RI  adalah:  Ketuhanan  Yang  Maha  Esa,

                   perikemanusiaan,  kebangsaan,  kerakyatan,  dan  keadilan  sosial.  Cita-cita  luhur

                   dalam  Mukadimah  Konstitusi  RIS,  adalah  untuk  mewujudkan  kebahagiaan,
                   kesejahteraan,  perdamaian,  dan  kemerdekaan  dalam  masyarakat  dan  negara.

                   Mukaddimah  juga  memuat  manifesto  dan  pengakuan  keyakinan  dari  bangsa

                   Indonesia,  bahwa  negara  RI  sudah  merdeka  dan  kemerdekaan  adalah  hak  segala
                   bangsa, sehingga penjajahan harus dihapuskan.

                       Batang tubuh Konstitusi RIS, terdiri dari 6 bab dan 147 pasal, di mana dalam bab
                   terdiri  dari  bagian-bagian.  Bab  I  tentang  Negara  Republik  Indonesia,  terdiri  atas



                                                                             BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 58
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72