Page 72 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 72
suatu konstitusi jelas terlihat. Di samping itu, penerimaan rakyat terhadap aturan
dasar tidak tertulis, kemungkinan besar karena manfaat yang dibawanya. Rakyat
memahami, bahwa aturan dasar tidak tertulis mampu menutupi celah konstitusi
tertulis yang kenyataannya dapat menghambat negara dalam menjalankan tugas
dan kewajibannya.
Aturan dasar tidak tertulis melalui praktek ketatanegaraan dalam lintasan
sejarahnya terbukti menjadi solusi atas kekurangan konstitusi tertulis. Dengan
demikian, aturan dasar tidak tertulis memiliki peran yang tidak kalah
fundamentalnya dengan konstitusi tertulis. Fundamentalnya konvensi
ketatanegaraan karena fungsinya sebagai sarana mempermudah pemerintahan
dalam merealisasikan tujuan negara. Termasuk juga membantu pemerintahan
dalam mengantisipasi, menangkal, dan menghadapi efek negatif dari cepatnya
dinamika perubahan yang terjadi dalam kehidupan bernegara.
2) Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku
a) Konstitusi Fleksibel
Konstitusi disebut fleksibel bila tata cara atau mekanisme dalam
melangsungkan perubahan konstitusi sangat mudah. Bahkan saking mudahnya,
perubahan konstitusi cukup dijalankan dengan sebuah instrumen hukum yang
berbentuk undang-undang. Konstitusi yang lentur karena dianggap sebagai
konstitusi yang, karena tidak ada proses khusus yang diperlukan bagi
amandemennya, mudah berubah, dan sering diubah. Pengaturan demikian
dimaksudkan supaya konstitusi sebagai puncak dinamika kehidupan berbangsa
dan bernegara tetapi dinamis atau tidak statis. Konstitusi fleksibel menghendaki
normanormanya mampu meladeni perubahan zaman. Konstitusi pun pada
gilirannya dapat memenuhi tuntutan perkembangan zaman dan mengkomodasi
berbagai aspirasi rakyat.
Konstitusi yang fleksibel tentunya membawa keuntungan tersendiri bagi
negara. Karena konstitusi fleksibel akan semakin memudahkan pemerintahan
dalam mengemban dan mengoperasionalkan tugas-tugasnya. Efek negatif yang
melekat pada konstitusi fleksibel yang di dalamnya membuka dan menyajikan
kemudahan bagi pembentuk undang-undang dalam melakukan perubahan
terhadapnya adalah menurunnya wibawa atau derajat konstitusi dihadapan
BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 63