Page 76 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 76

komposisi  Pasal  34  menjadi  4  ayat;  komposisi  Pasal  37  menjadi  5  ayat;

                       komposisi aturan peralihan yang terdiri atas 3 pasal dan aturan tambahan yang
                       terdiri atas 2 pasal; serta perubahan-perubahan lainny



               2)  Latar Belakang Amandemen UUD 1945
                   Pada  awal  era  reformasi,  berbagai  elemen  masyarakat  menuntut  agar  berbagai

               kondisi dan struktur ketatanegaraan pasca Orde Baru diperbaiki. Tuntutan reformasi

               yang  didesakkan  antara  lain  berupa  amandemen  UUD  1945,  penghapusan  Dwifungsi
               ABRI,  penegakan  supremasi  hukum,  penghormatan  hak  asasi  manusia  (HAM),  dan

               pemberantasan  korupsi,  kolusi,  dan  nepotisme  (KKN),  desentralisasi  dan  hubungan
               yang adil antara Pusat dan Daerah (otonomi daerah), mewujudkan kebebasan pers, dan

               mewujudkan kehidupan demokrasi.

                   Ketika arus reformasi mulai bergulir sekitar tahun 1998, muncul keinginan rakyat,
               terutama dari para akademisi dan tokoh-tokoh negara yang menghendaki perubahan

               Konstitusi Dasar Negara Republik Indonesia (UUD 1945). Dengan demikian, UUD 1945

               yang pada awalnya (Masa Pemerintahan Orde Baru) dianggap sebagai Konstitusi yang
               Rigid,  mulai  bergeser  sebagai  Konstitusi  yang  Flexible,  sehingga  pada  saat  Sidang

               Umum MPR 1999 yang merupakan awal Sidang MPR hasil Pemilu 1999 yang “diklaim”
               sebagai  Pemilu  yang  paling  demokratis  dalam  ketatanegaraan  Negara  Republik

               Indonesia  Majelis  Permusyawaratan  Rakyat  (MPR)  yang  dipimpin  oleh  Prof.  Dr.  H.

               Amien Rais, sebagai lembaga yang berhak merubah UUD 1945, mulai mengamandemen
               pasal-pasal  yang  dianggap  sudah  tidak  sesuai  lagi  dengan  kehidupan  demokratisasi

               ketatanegaraan Republik Indonesia.

                   Tuntutan  terhadap  perubahan  UUD  1945  merupakan  hal  yang  selama  ini  tidak
               diapresiasi berdasarkan Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum.

               Dalam  Pasal  1  Ketetapan  MPR  RI  Nomor  IV/MPR/1983  tentang  Referendum  diatur

               bahwa:  ”Majelis  Permusyawaratan  rakyat  berketetapan  untuk  mempertahankan
               Undang-Undang Dasar 1945, tidak berkehendak dan tidak akan melakukan perubahan

               terhadapnya  serta  akan  melaksanakannya  secara  murni  dan  konsekuen.  Mengenai

               keharusan referendum diatur dalam Pasal 2, yaitu: ”Apabila Majelis Permusyawaratan
               rakyat berkehendak untuk merubah Undang-Undang Dasar 1945, terlebih dahulu harus

               meminta pendapat rakyat melalui Referendum.





                                                                             BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 67
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81