Page 63 - E-MODUL KONSEP DASAR PKN
P. 63

Presiden dan Wakil Presiden. Bab IV tentang Dewan Pertimbangan Agung (DPA),

                     berisikan 1 pasal. Bab V tentang Kementerian Negara, berisikan 1 pasal. Bab VI
                     tentang  Pemerintahan  Daerah,  berisikan  1  pasal.  Bab  VII  tentang  Dewan

                     Perwakilan  Rakyat  (DPR),  berisikan  4  pasal.  Bab  VIII  tentang  Hal  Keuangan,

                     berisikan 1 pasal. Bab IX tentang Kekuasaan Kehakiman, berisikan 2 pasal tentang
                     lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman. Bab X tentang Warga Negara, berisikan

                     3  pasal.  Bab  XI  tentang  Agama,  berisikan  1  pasal.  Bab  XII  tentang  Pertahanan

                     Negara, berisikan 1 pasal. Bab XIII tentang Pendidikan, berisikan 2 pasal. Bab XIV
                     tentang  Kesejahteraan  Sosial,  berisikan  2  pasal.  Bab  XV  tentang  Bendera  dan

                     Bahasa,  berisikan  2  pasal.  Bab  XVI  tentang  Perubahan  UUD,  berisikan  1  pasal.
                     Aturan Peralihan terdiri dari 4 pasal, sedangkan aturan tambahan terdiri dari 1

                     pasal.

                        UUD 1945 merupakan Konstitusi Negara Kesatuan, sebagaimana diatur dalam
                     Bab I Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, bahwa negara Indonesia adalah negara kesatuan,

                     dan hal tersebut juga dapat diketahui dalam Bab VI tentang Pemerintahan Daerah

                     Pasal  18.  Dalam  Pembahasan  UUD,  sistem  yang  digunakan  dalam  UUD  1945
                     disebut  dengan  “sistem  Sendiri”  sebagaimana  dikemukakan  oleh  Soepomo  dan

                     soekiman,yang  merupakan  ketua  dan  anggota  panitia  kecil  perancang  UUD  di
                     BPUPK. Dapat dibuat dalam beberapa poin menegnai sistem sendiri yaitu:

                      a)  Supremasi  MPR,  dimana  MPR  merupakan  perwujudan  kedaulatan  rakyat

                         (karakteristik sistem pemerintahan parlementer).
                      b)  MPR berwenang memilih Presiden dan Wakil Presiden, menetapkan UUD dan

                         garis-garis besar dari pada haluan negara (karakteristik sistem pemerintahan

                         parlementer).
                      c)  Presiden  dan  Wakil  Presiden  bertanggung  jawab  kepada  MPR  dan

                         menjalankan  pemerintahan  berdasarkan  haluan  negara  yang  disetujui  oleh

                         MPR (karakteristik sistem pemerintahan parlementer).
                      d)  MPR dipilih langsung oleh rakyat.

                      e)  DPR berwenang sebagai pembentuk undang-undang, bersama-sama  dengan

                         Presiden (karakteristik sistem pemerintahan parlementer).
                      f)  Para  menteri  bertanggung  jawab  kepada  Presiden,  bukan  kepada  DPR

                         (karakteristik sistem pemerintahan presidensial).





                                                                             BAB 3 KONSTITUSI NEGARA | 54
   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67   68