Page 101 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 101

NB.1.1    Kurang  pengetahuan  terkait  makanan  dan  zat  gizi    (P)  berkaitan  dengan  belum

                        terpapar  informasig  gizi  (E)  ditandai  dengan  orang  tua  memberikan  makanan  &
                        minuman berlebihan kepada anak (S).

               c.    Intervensi Gizi

                     Setelah saudara mempelajari diagnosis gizi yang sering ditemukan pada pasien obesitas
               anak, selanjutnya kita akan mempelajari intervensi gizinya. Rekomendasi diet pasien obesitas
               anak  pada  umumnya  ditujukan  untuk  memperlambat  peningkatan  berat  badan  sampai
               mencapai  berat  badan  normal,  dengan  tetap  memperhatikan  faktor  pertumbuhan  anak

               (Academy of Nutrition and Dietetics, EAL, 2007; AsDi, PERSAGI dan IDAI, 2009).
                     Tujuan  intervensi  gizi  untuk  pasien  obesitas  anak  menurut  AsDi,  PERSAGI  dan  IDAI,
               (2009) adalah memberikan gizi seimbang untuk memenuhi kebutuhan gizi anak, mencapai dan
               mempertahankan berat badan normal secara bertahap tanpa mengganggu pertumbuhan dan

               aktivitas sehari-hari, mendidik dan membiasakan anak agar dapat memilih dan menentukan
               jenis  makanan  yang  baik  untuk  tubuhnya,  mendidik  anak  agar  terbiasa  makan  teratur,
               mengusahakan  anak  untuk  dapat  menyesuaikan  diri  dengan  dietnya  sehingga  tidak  cepat
               bosan, mengupayakan peningkatan aktivitas fisik.

                     Saudara  perlu  memperhatikan  juga  syarat  diet  yang  diberikan  untuk  anak  obesitas
               sebagai berikut: (AsDi, PERSAGI dan IDAI, 2009).
               1)    Energi  yang  diberikan  dengan  menghitung  kebutuhan  normal  dikurangi  200-500
                     kkal/hari.
               2)    Protein diberikan 15-20% dari total kebutuhan energi.
               3)    Lemak diberikan 30% dari total kebutuhan energi.
               4)    Karbohidrat diberikan 50-60% dari total kebutuhan energi.
               5)    Vitamin dan mineral sesuai Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013.
               6)    Cairan diberikan 8-9 gelas per hari.
               7)    Frekuensi pemberian makan 3 kali makanan utama dan 2-3 kali makanan selingan.
               8)    Susu tetap diberikan sebanyak 1-2 gelas per hari, utamakan susu rendah lemak.
               9)    Pada  anak  usia  lebih dari  2 tahun  dianjurkan  pemberian  serat dengan rumus  (umur
                     dalam tahun + 5 ) gram per hari.
               10)  Bentuk dan jenis makanan menyesuaikan dengan daya terima anak.

                     Adapun  jenis  diet  untuk  pasien  obesita  anak  dengan  indikasi  pemberiannya  harus

               memperhatikan usia anak dan dilakukan secara bertahap. Untuk anak obesitas usia 0-5 tahun,
               diberikan  diet  atau  makanan  bergizi  seimbang.  Sedangkan  untuk  anak  obesitas  usia  5-15
               tahun diberikan diet energi rendah dengan cara mengurangi asupan energi sebesar 200-500
               kkal dari total kebutuhan energi sehari.






            92                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   96   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106