Page 102 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 102

Edukasi dan konseling gizi bagi pasien obesitas anak hendaknya melibatkan keluarga,

               baik orang tua maupun anggota keluarga lainnya agar memberi dukungan dalam menjalankan
               program  diet.  Anak  diingatkan  untuk  menghindari  atau  membatasi  makanan  yang
               mengandung energi tinggi dan berlemak tinggi, seperti makanan dan minuman manis  dan
               makanan yang terlalu banyak menyerap minyak seperti makanan gorengan. Anak dianjurkan

               untuk lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan
               serat yang dapat membantu proses penurunan berat badan (AsDi, PERSAGI dan IDAI, 2009).

               d.    Monitoring dan Evaluasi

                     Langkah  ke-4  dari  asuhan  gizi  adalah  monitoring  dan  evauasi,  setelah  sebelumnya
               saudara selesai melakukan asesmen, diagnosis gizi dan intervensi gizi pada pasien anak yang
               mengalami obesitas. Monitoring dan evaluasi dilakukan terhadap data asupan makanan sehari
               mencakup  asupan  energi,  protein,  lemak  dan  karbohidrat.  Data  asupan  makanan  dapat

               menggunakan  food  diary,  lalu  dievaluasi  apakah  asupan  makanan  sudah  berkurang  dari
               biasanya.
                     Saudara memonitor juga aktivitas fisik anak, dapat menggunakan catatan aktivitas fisik
               sehari-hari  per  minggu  agar  terjadi  peningkatan  aktivitas  fisik  seperti  olah  raga  yang

               menyesuaikan dengan kemampuan fisik atau kegiatan lain yang menggunakan energi lebih
               banyak.  Monitoring  dan  evaluasi  dilakukan  juga  terhadap  perubahan  berat  badan  anak.
               Lakukan penimbangan berat badan setiap minggu dengan menggunakan alat timbangan yang
               sama.  Lakukan  evaluasi,  apakah  ada  penurunan  berat  badan  secara  bertahap.  Target

               penurunan berat badan yang dianjurkan 0,5 kg per minggu sampai kira-kira mencapai 10% di
               atas berat badan ideal, atau cukup dipertahankan agar berat badan tidak bertambah karena
               pertumbuhan liniear masih berlangsung.

               2.    Aktivitas Fisik

                     Peningkatan aktivitas fisik yang mau dibahas berikut ini merupakan penatalaksanaan
               terapi obesitas untuk pasien anak. Rekomendasi WHO bagi anak dan remaja usia 5-17 tahun,
               menetapkan  yang  dimaksud  aktifivitas  fisik  adalah  termasuk  kegiatan  bermain,  olahraga,
               transportasi, rekreasi, latihan jasmani atau fisik yang direncanakan, dimana seluruh kegiatan

               tersebut termasuk dalam konteks aktivitas keluarga, sekolah dan komunitas  atau grup.
                     Secara  umum  rekomendasi  aktivitas  fisik  anak  usia  5-17  tahun    adalah  melakukan
               aktivitas fisik minimal 60 menit setiap hari dengan intensitas sedang hingga berat. Sebagian
               besar aktivitas fisik anak sehari-hari harus bersifat aerobik, dan melakukan aktivitas intensitas

               berat minimal 3 hari per minggu untuk memperkuat otot dan tulang anak.
                     Adapun manfaat dari aktivitas fisik bagi pasien obesitas anak adalah agar berat badan
               anak  menjadi  normal  sehingga tercapai  kondisi sehat, dapat  memperbaiki  kardiorespirasi,



                  Dietetik Penyakit tidak Menular                                                         93
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107