Page 103 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 103

kebugaran  otot,  kesehatan  tulang,  dan  memperbaiki  kardiovaskular  serta  biomarker

               kesehatan metabolik.
                     Ada 3 jenis  aktivitas fisik  yang dianjurkan  untuk  pasien  obesitas  anak  yaitu  aktivitas
               aerobik,  aktivitas  kekuatan  otot,  dan  aktivitas  kekuatan  tulang.  Jenis  aktivitas  aerobik
               intensitas sedang, contohnya adalah jalan cepat, bersepeda, rekreasi aktif seperti bermain

               skateboard dan sebagainya yang dilakukan setiap hari minimal 60 menit. Sedangkan jenis
               aktivitas  fisik  aerobik  intensitas  berat  contohnya  adalah  permainan  aktif  seperti  berlari,
               lompat tali, karate, basket, berenang, tenis, dan senam. Untuk aktivitas aerobik intensitas
               berat  dianjurkan  dilakukan  minimal  3  hari  per  minggu.  Jenis  aktivitas  aerobik  ini  akan

               meningkatkan  cardiorespiratory  fitness.  Aktivitas  kekuatan  otot  adalah  aktivitas  yang
               dilakukan anak agar otot lebih bekerja dan melatih kekuatan otot  seperti senam, push-ups,
               sit-ups, memanjat pohon, bermain ayunan, senam yang dilakukan minimal 3 kali per minggu,
               dan  setiap  kali  melakukan  minimal  60  menit.  Sedangkan  aktivitas  kekuatan  tulang  adalah

               aktivitas untuk stimulasi pertumbuhan dan  pembentukan kekuatan tulang, seperti permainan
               melompat,  lompat  tali,  atau  berlari  seperti  sepak  bola,  basket,  volley,  tenis,  senam  yang
               dilakukan minimal 3 kali per minggu, dan setiap kali melakukan minimal 60 menit. Kekuatan
               tulang ini dihasilkan dari dampak aktivitas fisik yang dilakukan.


               3.    Modifikasi Perilaku
                     Setelah saudara  mempelajari 2 hal penatalaksanaan terapi obesitas pada anak yaitu
               asuhan  gizi  dan  aktivitas  fisik,  sekarang  kita  akan  bahas  modifikasi  perilaku  sebagai
               penatalaksanaan yang ke tiga. Modifikasi yang dimaksud adalah merubah kebiasaan perilaku

               pada  anak  obesitas.  Merubah  perilaku  yang  berkontribusi  terhadap  terjadinya  obesitas,
               dengan memulai perencanaan makan yang sehat dan program latihan atau aktivitas fisik yang
               dibutuhkan untuk membantu penurunan berat badan.
                     Obesity  Action  Coalition  (OAC,2017),  menetapkan  strategi  modifikasi  perilaku  yang

               selama  ini  efektif  membantu  pengelolaan  berat  badan.  Ada  4  strategi  modifikasi  perilaku
               meliputi monitoring diri, menetapkan tujuan yang realistis, mempelajari kondisi tubuh, dan
               bergabung dalam kelompok pendukung (support group). Mari kita pelajari bersama keempat
               strategi modifikasi perilaku pada anak yang mengalami obesitas ini.

               a.    Monitoring diri
                     Monitoring diri atau pemantauan diri terhadap perilaku anak obesitas, mengacu pada
               hasil pengamatan dan pencatatan makanan, minuman dan aktivitas fisik yang dilakukan anak.
               Hasil yang didapat diikuti tindak lanjut agar terjadi perubahan perilaku yang positif. Tujuan

               monitoring diri ini untuk meningkatkan kesadaran diri terhadap target perilaku dan hasil yang
               dicapai.  Hasil  monitoring  diri  dapat  berfungsi  sebagai  early  warning  system  jika  timbul
               masalah dan dapat membantu keberhasilan intervensi gizi.



            94                                                        Dietetik Penyakit tidak Menular    
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108