Page 97 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 97
3. Patofisiologi obesitas pada anak
Obesitas pada anak terkait dengan mekanisme fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan asupan energi dan pengeluaran energi. Faktor genetik berdampak signifikan
sebagai predisposisi terjadinya obesitas pada anak. Tetapi faktor lain seperti perilaku dan
lingkungan berperan juga dalam terjadinya obesitas pada anak.
Pengaturan kesimbangan energi dipengaruhi mekanisme fisiologis mencakup
pengendalian rasa lapar dan kenyang, pengeluaran energi dan regulasi sekresi hormon. Proses
pengaturan penyimpanan energi dipengaruhi oleh hipotalamus dengan mengirim sinyal
seperti rasa lapar sehingga menurunkan pengeluaran energi atau sinyal yang meningkatkan
pengeluaran energi. Sinyal-sinyal ini menstimulasi sekresi hormon kolesistokinin, ghrelin,
leptin dan insulin, yang berperan dalam keseimbangan energi.
Pada kondisi asupan energi melebihi kebutuhan energi, maka terjadi peningkatan
jaringan adiposa yang disertai dengan meningkatnya hormon leptin dalam darah. Leptin akan
stimulasi hipotalamus agar terjadi penurunan nafsu makan. Hal yang sebaliknya terjadi juga,
bila asupan energi tidak melebihi kebutuhan energi, maka jaringan adiposa akan berkurang,
dan stimulasi hipotalamus untuk meningkatkan nafsu makan. Masalah yang terjadi adalah
sebagian besar anak-anak obesitas mengalami resistensi leptin, sehingga meningkatnya
hormon leptin dalam sirkulasi darah tidak mengakibatkan penurunan nafsu makan, maka
asupan makanan menjadi berlebih. Selain itu rendahnya aktivitas fisik pada anak-anak
obesitas mengakibatkan rendahnya pengeluaran energi, sehingga makin bertambahnya berat
badan anak.
B. PENATALAKSANAAN TERAPI OBESITAS ANAK
Terapi obesitas pada anak dilakukan secara terpadu dan berhati-hati karena anak masih
dalam periode pertumbuhan dan perkembangan. Penatalaksanaan terapi obesitas anak
berikut ini menjadi bahasan topik yang perlu saudara pahami karena karakteristik anak
berbeda dengan orang dewasa. Terapi mencakup asuhan gizi, aktivitas fisik dan modifikasi
perilaku untuk mendukung keberhasilan intervensi gizi. Baiklah, kita mulai dari yang pertama
yaitu asuhan gizi.
1. Asuhan gizi
Seperti asuhan gizi terstandar untuk pasien obesitas dewasa, maka asuhan gizi
terstandar untuk pasien obesitas anak menggunakan juga empat langkah PAGT seperti yang
ditetapkan pada Pediatric Weight Management Guideline (Academy of Nutrition and Dietetics,
EAL, 2007). Berikut ini mari kita mempelajari tahapan langkah tersebut, mulai dari asesmen
gizi, diagnosis gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi gizi.
88 Dietetik Penyakit tidak Menular