Page 369 - Dietetik-Penyakit-Tidak-Menular_SC
P. 369
panas meningkat dan laju metabolisme basal juga meningkat baik enzimatik maupun kerja
kardiorespirasi. Skema kebutuhan energi pada orang normal dan pasca trauma seperti pada
Gambar 8.1.
Gambar 8.2. Skema kebutuhan energy pada orang normal dan pasca trauma
Sumber : dikutip dari Weissmann C. (1990).
b. Metabolisme Karbohidrat
Pada keadaan normal sumber energi utama adalah glukosa yang masuk ke dalam
sirkulasi, bisa dari dalam (glikogenolisis dan glukoneogenesis) atau dari luar (saluran cerna
atau intravena). Glukosa akan dimetabolisme menjadi CO, air dan energi (ATP) atau dikonversi
dan disimpan dalam bentuk glikogen atau menjadi lemak. Insulin memudahkan serapan
glukosa pada sel, merangsang sintesis glikogen dan menekan glukoneogenesis sebaliknya
katekolamin, glukagon dan kortisol merangsang glikogenolisis dan glukoneogenesis hepatik
sehingga ketiganya disebut hormon kontra insulin.
Hiperglikemia merupakan respons metabolik yang paling menonjol setelah terjadi stres
atau trauma. Awalnya hiperglikemia terjadi karena mobilisasi cadangan glikogen hati.
Hiperglikemia ini menetap karena terjadi peningkatan produksi glukosa tanpa diimbangi
pembersihan glukosa.
Produksi meningkat selain dari pemecahan glikogen juga terjadi pembentukan glukosa
dari asam amino, laktat, gliserol dan piruvat. Asam amino berasal dari pemecahan protein
otot, laktat dan piruvat berasal dari glikogenolisis dan glikolisis di otot sedangkan gliserol
berasal dari metabolisme trigliserida.
Insulin sebenarnya juga meningkat akan tetapi terjadi resistensi di perifer sehingga
kadar glukosa tetap tinggi, selain itu diduga terjadi sekresi hormone kontra insulin yang lebih
tinggi daripada sekresi insulin. Jadi sebenarnya mekanisme hiperglikemia yang terjadi pada
saat stres adalah produksi yang meningkat disertai timbulnya resistensi insulin.
360 Dietetik Penyakit tidak Menular