Page 6 - UAS PP_Martha Yovina Dwi Ellyaningsih
P. 6
Tengah Ranggawarsita (Depdikbud, 2005: 6-8 dalam Rakhim dan Witasari, 2021).
Mengikuti perkembangan teknologi masa kini, museum Ranggawarsita ini turut
menyediakan fasilitas penunjang bagi pengunjung museum berupa layanan berbasis
digital dan teknologi informasi, yaitu menghadirkan teknologi augmented reality.
Selain museum Ranggawarsita, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang
juga menghadirkan teknologi AR.
Pemanfaatan teknologi AR tersebut merupakan salah satu bentuk upaya pihak
museum dalam melaksakan pendidikan pemakai. Pendidikan pemakai di museum
berarti museum harus dapat memberikan apa yang dibutuhkan oleh pengunjung
museum dalam mencari informasi termasuk mengenai koleksi bersejarah yang ada di
museum, sehingga pengguna museum dapat memanfaatkan teknologi dari teknologi
AR secara optimal, efektif dan efisien. Inovasi layanan informasi yang disajikan oleh
Museum Ranggawarsita ini yaitu melalui koleksi museum Ranggawarsita yang
memiliki beberapa koleksi yang sudah diintegrasikan ke dalam teknologi AR yang
disajikan dalam bentuk 3D. Sehingga pengunjung museum memiliki pengalaman yang
berbeda dalam memperoleh informasi mengenai koleksi bersejarah di Museum
Ranggawarsita.
Pengunjung museum dapat menggunakan teknologi augmented reality dengan
memindai QR-code atau barcode yang ada di samping atau koleksi museum. Kemudian
setelah memindai QR-code atau barcode yang ada, pengunjung dapat melihat dan
mengamati objek tiga dimensi dari koleksi museum yang ditampilkan, serta informasi
yang cukup detail mengenai keterangan terkait koleksi bersejarah di museum
Ranggawarsita. Seperti di gedung B1 terdapat beberapa koleksi pada masa pra-aksara
dan masa Hindu-Buddha memiliki beberapa koleksi yang sudah terintegrasi dengan
teknologi AR. Koleksi versi tiga dimensi tersebut memiliki penjelasan mengenai asal-
usul koleksi, tempat penemuan koleksi, dan bentuk atau visualisasi koleksi hampir sama
dengan asal-usul koleksi, tempat penemuan koleksi, dan bentuk dari koleksi aslinya di
museum.
Dengan teknologi AR ini, pengunjung dapat mengetahui lebih lanjut mengenai
koleksi bersejarah di dalam maupun di luar museum dengan mengakses koleksi 3D
melalui pemindaian QR-code atau barcode dengan aplikasi pemindaian QR-code atau
barcode. Apabila pengunjung ingin kembali mengakses koleksi 3D tersebut,
pengunjung dapat terlebih dahulu mendokumentasikan setiap barcode yang diminati
melalui foto yang diambil dari kamera smartphone. Target pendidikan pemakai
6