Page 25 - Learning to train Tapak Suci
P. 25

C.  Dampak Pada Atlet


                            Dari usia 8 tahun pada atlet perempuan dan 9 tahun pada atlet laki-laki, sampai
                      awal lonjakan pertumubuhan (12 tahun untuk perempuan dan 14 tahun untuk anak

                      laki-laki), olahraga di tekankan pada keterampilan olahraga secara umum dari pada
                      pelatihan  kompetisi  olahraga  tunggal  yang  berlebihan.  Pada  tahap  ini  atlet

                      diupayakan  mengembangkan  ide-ide  tentang  olahraga  yang  mereka  sukai,  dan

                      sesuatu hal yang disukai akan mengarah pada spesialisasi olahraga karirnya.
                                Praktik pelatihan atlet pada usia pelajar SD yang masih spartan, ambisius,

                      dan tidak mengacu pada penerapan ilmu pengetahuan teknologi keolahragaan yang

                      tidak  mempunyai  lisensi  pelatih,  serta  kurang  bertanggung  jawab,  menghasilkan
                      berbagai akibat yang buruk dibabkan oleh aspek psikologi, aspek fisiologis dan aspek

                      fisik.
                      1.  Aspek Psikologis.

                               Anak  pada  tahap  learning  to  train  pada  umumnya  belum  siap  menerima
                         kemenangan bahkan tidak siap menerima kekalahan pada kompetisi. Mental yang

                         belum terbentuk saat belum mulai pertandingan melihat lawannya saja yang lebih

                         berbadan besar dan lebih baik tekniknya sudah merasa minder untuk bertanding.
                         Dalam teori motivasi Harter mengatakan:  Individu termotivasi untuk sukses di

                         berbagai  bidang  prestasi  seperti  olahraga,  akademik,  atau  hubungan  manusia.
                         Ketika upaya kinerja berhasil dalam pengalaman individu efek positif (Payne &

                         Isaacs, 2016).
                               Dimulai   sejak   Olympiade   Atlanta 1984 Amerika Serikat sukses dalam

                         setiap Olympic Games, program yang direncanakan mulai    pada    tahun    1972

                         dengan melakukan    studi    analisis   kepada anak-anak  usia dini (7 – 14 tahun)
                         yang melakukan aktivitas olahraga di perkumpulan-perkumpulan  olahraga, salah

                         satunya  adalah        menganalisa  mengapa  anak-anak  tersebut  “senang”

                         berolahraga?      Menurut   (Payne & Isaacs, 2016)  ternyata  dari 2000  respoden
                         anak  laki-laki,  dan 1900 responden anak perempuan, menyatakan bahwa dalam

                         olahraga  yang  penting;  untuk  bersenang-senang,  untuk  meningkatkan
                         keterampilan saya, untuk tetap bugar, untuk melakukan sesuatu yang saya kuasai,

                         untuk melakukan kompetisi, untuk mendapatkan latihan, untuk bermain sebagai
                         bagian dalam tim, untuk belajar keterampilan baru.






                                                                                                              25
                                                                   Tapak Suci Putera Muhammadiyah
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30