Page 22 - Learning to train Tapak Suci
P. 22
c. Melatih teknik-teknik dasar melalui pelatihan yang dikemas secara aktif,
pelatihan seperti permainan yang menggunakan keterampilan terget
maupun media.
d. Tanpa memberikan evaluasi atau umpan balik saat latihan dan lebih
menyisihkan waktu dalam latihan dengan memainkan permainan
e. Menjaga atlet dalam kondisi tetap aktif, jangan sering memberikan
permainan dan waktu yang membosankan karena menunggu guliran.
Pelatihan terhadap atlet agar menyenangkan adalah kunci dan tidak hanya untuk
memotivasi tetapi juga untuk membantu atlet mengembangkan keterampilan
mereka. Jika atlet menyukai dalam latihan, atlet menjadi lebih termotivasi, jika
atlet lebih termotivasi, atlet tersebut akan meningkat dalam pelatihan (Burton &
Raedeke, 2009).
3. Pemulihan dan Regenerasi
Kebutuhan tidur total seorang atlet adalah kunci dasar. Durasi tidur dapat
digunakan untuk menentukan aktivitas saat ini dan selanjutnya, untuk
mengembangkan rutinitas pelatihan dan pemulihan disesuaikan dengan
kebutuhan tidur. Tidur siang juga di rekomandasikan pada tahap ini untuk
memenuhi kebutuhan.
Tabel 1. Tidur dan Siklus Hidup Seorang Olahragawan (Samuels & Alexander,
2013)
Tahap LTAD Sleep Recommendations
Acrive Start 13-16
FUNdamentals 10-11 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
Learning to Train 9,5-10 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
Train to Train 9 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
Train to Compete 8-10 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
Train to Win 8-10 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
Active for Life 7-9 jam
tidur siang 30 menit antara jam 2-4 sore
22
Tapak Suci Putera Muhammadiyah