Page 20 - Learning to train Tapak Suci
P. 20

2.  Psikologi pada Tahap Learning to Train

                               Tujuan  psikologi  pada  tahap  ini  adalah  mengenalkan  atlet  dengan

                         keterampilan dasar relaksasi, pencitraan, penetapan tujuan, konstrasi, komunikasi

                         dan motifasi terhadap atlet. Pelatih dan orang tua harus menyadari bahwa ketika
                         anak-anak belom biasa melakuakan ketrampilan dengan benar, mungkin karena

                         tidak siap pengetahuan kognitif dalam memahami gerakan dalam melakukannya.
                         Pelatih dapat menjelaskan antara tujuan latihan jangka panjang, menengah dan

                         pendek  membantu  mereka  mendapatkan  prespektif  tentang  tujuan  anak
                         berolahraga (Balyi et al., 2020).

                               Konsep dasar komunikasi pada tahap ini diperkenalkan karena atlet harus

                         mampu memahami intruksi dari pelatih dan mengkomunikasikan permasalahan
                         teknik yang sulit di pahami kepada pelatih. Point utama psikologi tahap ini:

                          a.  Menetapkan tujuan yang mulai dibentuk
                          b.  Pelatihan santai dan focus

                          c.  Berfokus pada motivasi penetapan tujuan
                          d.  Mempraktikan komunikasi yang baik

                               Beberapa  ungkapan  yang  timbul  dari  seorang  anak  namun  pelatih  tidak

                          menyadari hal tersebut
                          a.  Interaksi  positif yang  kurang  dalam  pelatihan:  “pelatihnya  suaranya  keras

                             galak,  aku  takut!!”,  “latihan  disana  teman-temannya  membuat  kelompok

                             sendiri aku tidak punya geng!”, “aku dicuekin saat latihan karena tidak bisa
                             nendang!” dll.

                          b.  latihan monoton kurang memberikan tantangan: “aku sudah pernah diberikan
                             teknik  itu!”,  “kok  ada  murid  baru  lagi,  jadi  ngulang  teknik  dasar  lagi,

                             latiannya sama saja seperti bulan kemarin”, “mending maen game ML dan
                             maen sama teman-teman, lebih asik”.

                          c.  Kurang pengaruh pengalaman dalam mencapai prestasi: “capek ah, disuruh

                             mencoba teknik yang baru tidak bisa gak pernah menang”, “cuma mengulang
















                                                                                                              20
                                                                   Tapak Suci Putera Muhammadiyah
   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25