Page 209 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 209

Dr. Irving Finkel


           seperti yang muncul pada tablet lainnya dari selatan Irak, kata
           itu ditulis dengan sebuah singkatan, lambang PI. Sebagaimana
           seseorang mungkin mengatakan, ‘pi’ untuk parsiktu. Pada baris
           16 seluruh kata parsiktu, yang digunakan untuk tiang penyangga,
           harus diberikan oleh pembaca, karena juru tulisnya menyingkat
           lebih jauh lagi, dengan menulis ‘½” untuk ‘½ pi’.
              Parsiktu  adalah sebuah wadah takaran dan sebuah ukuran
           kapasitas. Ini tidak mengejutkan karena banyak istilah metrologi
           Mesopotamia berasal dari nama-nama takaran. Yang mengejutkan
           adalah bahwa sebuah ukuran volume harus digunakan untuk
           menyatakan ketebalan. Vessel, kita tahu, memiliki kapasitas kira-
           kira enam puluh liter. Dengan menganggap vessel adalah sebuah
           sekop berbentuk kotak dengan dinding-dinding kuat kira-kira
           setebal dua jari maka tibalah kita, seperti yang diperlihatkan
           dalam Lampiran 3, pada satu parsiktu dengan ‘ketebalan’ (lebar)
           secara keseluruhan kira-kira satu cubit atau lima puluh sentimeter.
              Atra-hasīs, dalam menjawab Enki, berbicara dengan bahasa
           sehari-hari dan jelas. Dia menyatakan bahwa gading-gading
           perahu yang dibuatnya ‘setebal satu parsiktu’, mirip seperti yang
           mungkin kita katakan bahwa sesuatu ‘setebal dua papan pendek’
           tanpa mengetahui tepatnya setebal atau sependek apa papan itu,
           atau apakah memang ada semacam keseragaman dalam ukuran
           papan: semua orang tahu apa maksudmu. Dengan ukuran lima
           puluh sentimeter, satu parsiktu mendekati ketebalan satu  cubit,
           tetapi Atra-hasīs menghindari kata cubit untuk ukuran ketebalan
           meskipun dia menggunakan nindan untuk mengukur panjang. Hal
           yang ingin dia jelaskan adalah bahwa gading-gading perahunya
           ini lebih tebal daripada gading-gading coracle  yang lebih dulu
           ada. Bisa kita katakan, dia bukan seseorang yang berpuas diri
           dengan gading-gading sisa.
   http://facebook.com/indonesiapustaka  yang sangat luar biasa,  sangat penting,  dan berkaitan langsung,
              Catatan: Ungkapan ‘setebal satu parsiktu’ tidak mempunyai
           kesamaan dalam literatur kuneiform selain dalam satu kasus

           yang akan dibahas dalam Bab 12 nanti.
                                            Atra-hasīs panjangnya sepuluh
              Setiap gading-gading coracle
           nindan,  yaitu enam pulum meter dan tebalnya sekitar lima




                                         198
   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214