Page 214 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 214

PEMBUATAN BAHTERA


            sekarang dan dulu; kata itu dikenal oleh Herodotus sebagai Is.
            Kata dalam bahasa Sumeria kunonya adalah esir. Aspal keluar
            berupa gelembung dari bumi Mesopotamia untuk berbagai
            macam kegunaan sebagai bahan persediaan yang menguntungkan
            dan tak pernah habis. Untuk membuat sebuah guffa      kedap air,
            aspal tidak ada bandingannya, seperti yang kita lihat dalam
            penjelasan Hornell.


               Setelah struktur quffa  selesai, bagian luarnya dilapisi
               tebal dengan aspal panas yang entah dibawa dari Hit di
               Eufrat ataukah dari Imam Ali. Bahan ini membuat perahu
               kedap air yang tepat guna. Selain itu, lapisan tebal aspal
               juga dilumurkan di lantai untuk meratakannya dan untuk
               melindungi lantai dari kerusakan. Permukaan bagian dalam
               dari sisi-sisi dibiarkan tanpa lapisan. Jika pembuat perahu
               atau quffāji percaya takhayul, seperti yang sering terjadi, dia
               akan menanamkan beberapa uang kerang (Cypraea moneta)
               dan beberapa manik-manik biru dalam aspal pada bagian
               luar perahu dengan harapan akan menghindarkan dari mata
               jahat … Quffa  yang dibuat dengan baik bisa bertahan lama,
               karena aspal merupakan bahan yang ideal untuk menahan
               kebusukan, dan ketika lapisan itu retak dan mulai terkelupas,
               pelapisan ulang dapat menjadikan perahu seperti baru kembali.


               Sebenarnya ada dua kata Babilonia untuk aspal, ittû, seperti
            yang sudah disebutkan, dan kupru, kedua-duanya digunakan
            oleh Atra-hasīs. Sebagian besar adalah aspal  kupru, yang ditulis
            dengan lambang Sumeria esir diikuti oleh lambang ud.du.a (ada
            jejak-jejak lambang tertinggal yang telah saya restorasi pada
            baris 22, mengingat adanya ruang dalam celahnya), yang artinya
   http://facebook.com/indonesiapustaka  barisnya untuk menjelaskan secara rinci cara membuat kapalnya
            sesuatu seperti ‘yang dikeringkan’. Bahan ini ditambahkan dengan
            sejumlah ittû, yang cukup ditulis esir.
               Atra-hasīs menyediakan dua puluh baris dari enam puluh

            kedap air. Ini merupakan salah satu dari begitu banyak aspek
            mengagumkan dari Tablet Bahtera
                                                 sehingga dengan demikian
            kita mendapatkan catatan paling lengkap tentang pendempulan



                                          203
   209   210   211   212   213   214   215   216   217   218   219