Page 210 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 210

PEMBUATAN BAHTERA


            puluh sentimeter. Begitu dipasang, setiap gading-gading yang
            berbentuk J itu melengkung dari bagian atas coracle    ke lantai
            yang datar dan melintang di lantai di mana, seperti yang
            digambarkan Hornell, ujung-ujungnya membentuk semacam
            kisi-kisi, di atas dan di bawah. Begitu rangkaian gading-gading
            utama dipasangkan, sisanya dapat disesuaikan sehingga ujungnya
            akan terpasang saling mengunci bersama (atau, seperti yang
            dijelaskan Hornell dengan begitu bagusnya, gading-gading itu
            akan  saling bertautan), membentuk lantai itu sendiri, yang
            membentuk kekuatan dan kepadatan seperti tikar. Lalu aspal
            dilumurkan ke seluruh permukaannya.
               Hornell menyebutkan hingga enam belas gading-gading untuk
            coracle berukuran normal; rangkaian yang terdiri dari tiga puluh
            gading-gading buatan Atra-hasīs terbilang sederhana untuk
            sebuah perahu raksasa dan kita dapat membayangkan bahwa
            kerangkanya akan membutuhkan tambahan rangka menyilang
            dan penguat lainnya.
               Hornell mendaftar jenis-jenis pohon yang digunakan oleh
            para pembuat coracle   Irak untuk bahan gading-gading ini, dan
            semuanya ternyata terbukti dalam prasasti-prasasti kuneiform:


            Willow:          hilēpu—digunakan untuk papan pintu dan
                             perabotan; tumbuh di sepanjang sungai dan
                             kanal.
            Poplar Eufrat:   sarbatu—pohon yang paling banyak tumbuh di
                             Mesopotamia bawah; kayu murah; digunakan
                             untuk membuat perabotan murah dan sering kali
                             untuk kayu bakar; untuk perlengkapan rumah
                             kayu (ada sebuah surat yang menanyakan:
                             ‘sebelas kali enam puluh poplar cocok untuk
   http://facebook.com/indonesiapustaka  di mana-mana; kayunya hanya cocok untuk
                             atap’).
                             bīnu—pohon kecil atau semak yang tumbuh
            Tamariska:
                             benda-benda kecil (dalam konteks tulisan:
                             “Kau, Tamariska, memiliki kayu yang tidak
                             dibutuhkan’).




                                          199
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215