Page 216 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 216
PEMBUATAN BAHTERA
Aspal seukuran jari
Di sini kita harus memahami pengukuran itu karena ideogram
Sumeria šu.ši (yang biasanya ditulis šu.si), adalah lambang dari
ubānu, ‘jari’, dalam bahasa Babilonia, yang kira-kira sama dengan
1,66 sentimeter. Dengan demikian aspal dilumurkan di seluruh
permukaan bahtera hingga setebal satu jari.
Memuati tungku pembakaran
Kata kīru, ‘tungku’, muncul di sini dalam bentuk jamak tetapi
kita tidak tahu berapa jumlahnya. Meskipun aspal sebagai
kebutuhan pokok sering disebutkan dalam teks kuneiform,
hanya ada sedikit sekali informasi tentang urusan teknis untuk
membantu kita. Kata kerja bahasa Babilonia dalam baris 21 sering
kali digunakan untuk pemuatan perahu-perahu, tetapi aspal di
sini bukan untuk dimuat ke atas perahu tetapi dimasukkan ke
dalam tungku untuk dipanaskan, jadi, ‘Aku memerintahkan agar
diisi,’ dalam Tablet Bahtera mengacu pada proses memasukkan
aspal mentah ke dalam tungku-tungku.
Jumlah aspal
Atra-hasīs juga mengatakan kepada kita jumlah aspal yang
diperlukan untuk lapisan kedap air, kembali dinyatakan dengan
šár atau dengan lambang 3.600. Jumlah aspal kupru adalah
28.800 sūtu, ditulis dengan 8 × 3.600, yang dihitung 241,92
meter kubik. Lalu ditambahkan 3.600 sūtu, 30,24 meter kubik,
aspal ittû, ‘aspal mentah’, dan masing-masing lima jari lemak
babi dan aspal segar, yang volume tidak terhitung; jumlah dari
dua campuran terakhir tidak perlu banyak untuk membuat
perubahan pada campuran keseluruhan. Kita juga tidak tahu
berapa banyak tungku aspal yang digunakan, atau seberapa besar
http://facebook.com/indonesiapustaka melibatkan jumlah tali membuat jumlah aspal menjadi delapan
kapasitas mereka. Kita diberi tahu bahwa ketebalan aspal satu jari
diperlukan untuk lapisan luar dan dalam. Penghitungan kita yang
šár, dan tablet itu memastikan bahwa kita perlu delapan šár
kupru ditambah sejumlah kecil getah tambahan yang digunakan
terpisah untuk lapisan bagian luar.
205

