Page 224 - Bahtera_Sebelum_Nabi_Nuh_Kisah_Menakjubkan_tentang_Misteri_Bencana
P. 224

PEMBUATAN BAHTERA


            artinya masih belum dipastikan) dan dua bagian lainnya dikirim
            ke Puzur-Enlil, pembuat perahu dan orang yang berwenang,
            yang akan menyimpannya hingga diperlukan. Tidak seorang
            pun benar-benar yakin apa arti niqqu, meskipun ‘persembahan
            anggur untuk dewa’ sudah diusulkan. Gagasan ‘selain dari …’
            berasal dari tradisi Tablet Bahtera, dengan sedikit perubahan
            dari Babilonia asli yang berarti ‘dari’. Akhirnya, kita tahu bahwa
            Tablet Bahtera 57 menyebutkan dalam konteks minyak ini sebuah
            alat bernama girmadû,  di sini dengan jelas dieja gi-ri-ma-de-e.
            Istilah penting ini juga bertahan dalam Gilgamesh XI: 79, tetapi
            para cendekiawan biasanya membuangnya, dengan mengubah
            teks tersebut. Penolakan ini sekarang terlihat tidak adil. Inilah
            bagian penting tersebut:


               Ketika matahari [terbit]   aku mempersiapkan tanganku
               untuk meminyaki;
               [Sebelum]  matahari terbenam perahu itu sudah selesai.
               […]  sangat sulit.
               Kami terus menggerakkan girmadû dari belakang ke depan.
               [Hingga]  dua per tiga bagian darinya [tertandai].
                                                    Gilgamesh XI: 76–80


               Istilah ‘meminyaki’ pada baris 76 memastikan sifat dari
            kegiatan itu yang dibicarakan dalam lima baris ini: kegiatan itu
            menghabiskan seharian penuh dan tidak mudah. Melumurkan
            aspal pada seluruh permukaan kapal, di dalam dan di luar,
            merupakan pekerjaan besar, tetapi tahapan terakhir membuat
            perahu kedap air ini menarik minat yang lebih besar lagi dalam
            versi Gilgamesh. Mungkin tahap ini disertai dengan semacam
            upacara penutupan. Cadangan minyak Puzur-Enlil digunakan
   http://facebook.com/indonesiapustaka  oleh Chesney, untuk menghaluskan permukaan aspal di atas
            dengan girmadû, mungkin olehnya sendiri. Kata itu pasti berarti
            ‘penggiling dari kayu’, persis seperti yang digambarkan di atas


            perahu baru begitu dilumuri aspal. Penggiling yang sama akan
            digunakan untuk aspal, dan kemudian di atas lapisan minyak.
            Puzur-Enlil pastinya telah mengawasi dengan baik pekerjaan




                                          213
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229